Kepentingan Singapura pada Keamanan Siber di Asia Tenggara dalam Singapore International Cyber Week

Abstract

This article describes the interest of Singapore in the cybersecurity of Southeast Asia by organizing Singapore International Cyber Week. This article uses the concept of interest based on constructivism. This article uses interpretive qualitative method. This article finds that Singapore interprets itself as “smart nation” and “cyberattack target” in Southeast Asia; Singapore’s objective interests are capacity building, awareness building, and norm formation on cybersecurity of Southeast Asia; and Singapore’s subjective interest is involving Southeast Asia nations in cybersecurity issue by organizing ASEAN Ministerial Conference on Cybersecurity, launching ASEAN Cyber Capacity Program, and initiating ASEAN-Singapore Cybersecurity Center of Excellence. Artikel ini bertujuan mendeskripsikan kepentingan yang dihadirkan ole Singapura pada keamanan siber di Asia Tenggara dengan menyelenggarakan Singapore International Cyber Week. Konsep yang digunakan adalah kepentingan berdasarkan konstruktivisme. Metode yang digunakan adalah kualitatif interpretatif. Artikel ini menemukan Singapura memaknai kondisi dirinya sebagai “smart nation” dan “target serangan siber” di Asia Tenggara; Singapura memiliki kepentingan objektif berupa pembangunan kapasitas, pembentukan kesadaran, dan pembentukan norma pada keamanan siber di Asia Tenggara; serta Singapura memiliki kepentingan subjektif berupa melibatkan negara-negara di Asia Tenggara dalam isu keamanan siber dengan penyelenggaraan ASEAN Ministerial Conference on Cybersecurity, peluncuran ASEAN Cyber Capacity Programme, dan penggagasan ASEAN-Singapore Cybersecurity Centre of Excellence.

ASEAN Consensus and Forming Cybersecurity Regulation in Southeast Asia

“…Countries with a higher cyber maturity index, on the other hand, can be a key driver for other Southeast Asian member countries to finalize cyber security regulations. Singapore accomplished this by hosting the Singapore Cybersecurity Week, to which all ASEAN member countries were invited [56]. The main goal is for Singapore to be the economic center of Southeast Asia and to have a leading technology system in comparison to other countries.…”

“…The main goal is for Singapore to be the economic center of Southeast Asia and to have a leading technology system in comparison to other countries. Singapore intends to be a forerunner in creating a safe cyber environment, both domestically and regionally, through this event [56]. Because its technological infrastructure and human development are more established, Singapore's position is suitable as a benchmark for driving cybersecurity governance in Southeast Asia [57].…”

“…One of the strategies is for ASEAN to encourage mature technological countries to serve as mentors to other countries. Singapore, for example, can serve as a pioneer and mentor in bridging the technology gap because the country is well-established in cybersecurity [56] [57]. Concerning this consultation, ASEAN should avoid bringing up sensitive issues that could jeopardize organizational solidarity.…”

Three Perspective Theory of Cyber Sovereignty dalam Strategi Keamanan Siber Singapura

“…Keamanan siber Singapura menjadi salah satu focus perhatian utama yang ditingkatkan oleh pemerintahan Singapura. Perdana Menteri Singapura Lee Hsein Loong mengatakan bahwa Singapur menjadi target ancaman ruang siber dan intensitas serangan ruang siber terhadap Singapura sangat tinggi dibandingkan negara lainnya (Anshori & Ramadhan, 2019). Terdapat berbagai penyerangan ruang siber diberbagai level seperti jaringan internet pemerintah, penyerangan yang dikenal dengan Advanced Persistent Threat terhadap jaringan universitas dengan metode pengambilan data personil yang jaringannya berasal dari jaringan kementerian pertahanan Singapura.…”

“…Menurutnya, hal ini merupakan kunci untuk dapat memperbaiki higienitas ruang siber terutama dengan lebih baik mengarahkan upaya pencegahan ketika sudah mengetahui adanya kerentanan dan aktivitas ruang siber yang mencurigakan. Kemudian dengan kesadaran situasional pada keamanan siber maka suatu negara dapat mengambil langkah pencegahan yang tepat dalam mengahadapi ancaman dan kerentanan siber potensial pada masa yang akan datang (Anshori & Ramadhan, 2019).…”