2017
DOI: 10.32734/koridor.v8i2.1342
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kepadatan Permukiman Dan Ketersediaan Ruang Bermain Anak

Abstract: The growth rate of people very rapidly with urbanization and density urban environments, had affected the availability of children's playground in informal settlements, especially in big cities. These conditions have adverse effects for the development of children who live in urban environments. Children as mandated by law, have the right to get a chance to play, on the other hand, play a part of the development of the child as well as a medium of learning. Base on this background, this paper aims to examine t… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(4 citation statements)
references
References 1 publication
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Artikel ini lebih fokus membahas bagaimana penyelesaian masalah yang ada pada Tarekot Malang dengan proposal desain. Kota Yogyakarta juga memiliki kualitas taman bermain yang buruk, beberapa fasilitas yang disediakan dalam rusak, kontur lingkungan yang berbahaya, dan taman bermain yang tidak memiliki pengaman meskipun berada di tepi tebing (Manurung, 2016). Taman bermain di Kota Jogja memiliki masalah yang serupa dengan taman bermain di Perumahan Graha Padma Taman Oleander, yaitu anak-anak yang enggan bermain di taman bermain dan lebih memilih untuk bermain di jalan (Manurung, 2016).…”
Section: E-issn 2776-4621unclassified
See 1 more Smart Citation
“…Artikel ini lebih fokus membahas bagaimana penyelesaian masalah yang ada pada Tarekot Malang dengan proposal desain. Kota Yogyakarta juga memiliki kualitas taman bermain yang buruk, beberapa fasilitas yang disediakan dalam rusak, kontur lingkungan yang berbahaya, dan taman bermain yang tidak memiliki pengaman meskipun berada di tepi tebing (Manurung, 2016). Taman bermain di Kota Jogja memiliki masalah yang serupa dengan taman bermain di Perumahan Graha Padma Taman Oleander, yaitu anak-anak yang enggan bermain di taman bermain dan lebih memilih untuk bermain di jalan (Manurung, 2016).…”
Section: E-issn 2776-4621unclassified
“…Kota Yogyakarta juga memiliki kualitas taman bermain yang buruk, beberapa fasilitas yang disediakan dalam rusak, kontur lingkungan yang berbahaya, dan taman bermain yang tidak memiliki pengaman meskipun berada di tepi tebing (Manurung, 2016). Taman bermain di Kota Jogja memiliki masalah yang serupa dengan taman bermain di Perumahan Graha Padma Taman Oleander, yaitu anak-anak yang enggan bermain di taman bermain dan lebih memilih untuk bermain di jalan (Manurung, 2016). Sehingga, dapat diperoleh hipotesis bahwa taman bermain yang sepi diakibatkan oleh ketiadaan atribut yang mampu mengundang khalayak ramai untuk bermain.…”
Section: E-issn 2776-4621unclassified
“…Masyarakat dituntut untuk adaptif dalam memanfaatkan ruang-ruang kota agar kebutuhan mereka terpenuhi. Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia dengan luas wilayah 326,8 km 2 , kawasan terbangun meliputi hampir 2/3 dari seluruh luas wilayah yang peruntukannya didominasi oleh permukiman dan fasilitas perniagaan [1]. Keterbatasan ruang tersebut juga berdampak pada berkurangnya ruang bagi anak di perkotaan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Keterbatasan ruang tersebut juga berdampak pada berkurangnya ruang bagi anak di perkotaan. Ruang khusus bagi anak-anak mulai tergeser oleh fasilitas komersial maupun pemukiman karena dinilai lebih menguntungkan secara ekonomi dibanding ruang khusus bagi anak seperti ruang bermain [2]. Tak jarang ruang bermain yang seharusnya dapat dinikmati secara gratis turut dikomersialkan, sehingga tidak semua anak mendapatkan hak untuk bermain secara leluasa.…”
Section: Pendahuluanunclassified