2019
DOI: 10.25077/jka.v8i1s.925
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kemoterapi Adjuvan pada Kanker Kolorektal

Abstract: AbstrakKanker kolorektal (colorectal cancer/CRC) memiliki insiden, morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Pembedahan sebagai terapi kuratif terbaik dalam penanganan CRC belum memberikan hasil klinis yang memuaskan karena tingginya kejadian rekurensi pasca pembedahan akibat adanya residu mikroskopis sel kanker. Kemoterapi adjuvan dikembangkan untuk menangani hal tersebut namun pemberiannya dihadapkan pada masalah efek samping dan resiko toksisitas. Penentuan stadium, kondisi pasien, indikasi kemoterapi dan pemi… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
1
0
4

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
5
1

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(8 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
4
Order By: Relevance
“…4 Adenocarcinoma colorectal juga memiliki tingkat mortalitas sebesar 9,2% dan menjadi penyebab tertinggi kedua kematian akibat keganasan di dunia walaupun terdapat perbedaan di beberapa wilayah secara geografis.2 Insidensi adenocarcinoma colorectal di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung pada tahun 2017 sebanyak 212 kasus.5 Angka mortalitas adenocarcinoma colorectal di Indonesia masih cukup tinggi mencapai 9,5% kematian akibat adenokarsinoma pada tahun 2018.6 World Health Organization (WHO) memperkirakan peningkatan insidensi sebesar 77% dan mortalitas sebesar 80% pada tahun 2030. 7 Faktor prognosis adenocarcinoma colorectal yang dapat memengaruhi kelangsungan hidup pasien dapat dibagi menjadi faktor demografis serta faktor klinis dan patologis. Faktor klinis dan patologis merupakan faktor penting dalam penegakkan diagnosis dini, penentuan penatalaksanaan penyakit, dan penentuan luaran pasca-operasi pasien adenocarcinoma colorectal.…”
Section: Aunclassified
“…4 Adenocarcinoma colorectal juga memiliki tingkat mortalitas sebesar 9,2% dan menjadi penyebab tertinggi kedua kematian akibat keganasan di dunia walaupun terdapat perbedaan di beberapa wilayah secara geografis.2 Insidensi adenocarcinoma colorectal di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung pada tahun 2017 sebanyak 212 kasus.5 Angka mortalitas adenocarcinoma colorectal di Indonesia masih cukup tinggi mencapai 9,5% kematian akibat adenokarsinoma pada tahun 2018.6 World Health Organization (WHO) memperkirakan peningkatan insidensi sebesar 77% dan mortalitas sebesar 80% pada tahun 2030. 7 Faktor prognosis adenocarcinoma colorectal yang dapat memengaruhi kelangsungan hidup pasien dapat dibagi menjadi faktor demografis serta faktor klinis dan patologis. Faktor klinis dan patologis merupakan faktor penting dalam penegakkan diagnosis dini, penentuan penatalaksanaan penyakit, dan penentuan luaran pasca-operasi pasien adenocarcinoma colorectal.…”
Section: Aunclassified
“…Di wilayah Asia Tenggara, pada tahun 2008 diperkirakan terdapat 1,6 juta kasus kanker baru dan 1,1 juta kematian akibat kanker (Kokki, 2013). Profil Kesehatan Indonesia tahun 2009 menyebutkan bahwa kanker kolorektal menempati urutan ke-9 dari 10 peringkat utama penyakit kanker yang diderita pasien rawat inap di seluruh rumah sakit yang ada di Indonesia dengan jumlah 1.810 kasus (Sari, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Various methods have been made to cure cancer such as radiotherapy, surgery, and chemotherapy [7]. However, chemotherapy has a variety of side effects that are bad for the physical and quality of life of cancer patients such as nausea, vomiting, diarrhea, unstable emotions, and damage to the nervous system [8].…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%