Kemampuan Sintesis Siswa SMP Berdasarkan Self-Esteem Pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan kemampuan sintesis oleh siswa SMP berdasarkan self-esteem pada materi Bangun Ruang Sisi Datar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan subjek penelitian diambil sebanyak 3 siswa masing-masing dengan kategori rendah, sedang, dan tinggi dari hasil analisis angket self-esteem yang selanjutnya akan dideskripsikan. Seluruh instrumen yang digunakan sebelum diberikan melalui proses analisis validasi, reliabilitas, daya pembeda dan indeks kesukaran. Seluruh instrumen yang digunakan sebelum diberikan melalui proses analisis validasi, reliabilitas, daya pembeda dan indeks kesukaran. Hasil tersebut kemudian dapat dianalisis menggunakan tahapan reduksi menyajikan, dan mengambil kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa dengan kategori self-esteem tinggi pada kemampuan sintesisnya, yaitu mampu merumuskan masalah, merencanakan masalah dan memproduksikan masalah dengan baik dan benar. Siswa dengan kategori self-esteem sedang pada kemampuan sintesisnya, yaitu hanya mampu merumuskan dan merencanakan masalah, sedangkan pada tahap memproduksi masalah secara matematis siswa belum dapat menguasainya. Siswa dengan kategori self-esteem rendah pada kemampuan sintesinya yaitu mampu merencanakan masalah dengan baik, namun tidak dapat merumuskan dan memproduksikan masalah.

Kemampuan Sintesis Matematis Mahasiswa Ditinjau Dari Identitas Gender

“…Berdasarkan penelitian diperoleh bahwa kemampuan sintesis siswa masih rendah dikarenakan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah dengan materi yang luas dan tingkat kesulitan yang tinggi masih sangat kurang (Yulian & Wahyudin, 2019). Selain itu hasil dari (Viamita & Ramlah, 2020) menyatakan bahwa kemampuan sintesis siswa masih tergolong rendah karena hanya sedikit siswa yang dapat menjawab dengan benar dari permasalahan yang diberikan serta siswa masih kesulitan dalam hal menganalisis sintesis suatu permasalahan yang diberikan. Untuk melihat adanya masalah kemampuan sintesis matematis pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Palangka Raya maka Peneliti melakukan observasi atau studi pendahuluan yakni memberikan soal yang memenuhi indikator kemampuan sintesis matematis.…”