Kemampuan Membayar Iuran BPJS Bagi Masyarakat Pekerja Sektor Informal (Studi Pada Tukang Ojek Dan Becak/Bentor)

Nurbaeti, Nurbaeti; Batara, Andi Surahman

doi:10.31934/promotif.v8i2.499

“…10 Penghasilan yang didapatkan oleh pedagang dipengaruhi oleh jenis jualan dan besar jualan yang dimiliki pada pedagang yang dimana dari hasil penelitian pendapatan rendah pedagang dikarenakan jualan yang sedikit dan tidak besar, dengan adanya masalah tersebut para pedagang juga mempunyai tanggungan yang harus dicukupi dalam anggota keluarganya sehingga tidak mudah bagi pedagang yang berpendapatan rendah untuk mengikuti perubahan peraturan kenaikan iuran BPJS begitu saja dengan pendapatan yang kurang dari UMP,sehingga Hasil tersebut sejalan dengan penelitian. 6 Hasil dari penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian 8 Dari hasil penelitian yang didapatkan dapat diketahui persentase pengeluaran total yang rendah sebanyak 39 responden 42.4% dan pengeluaran total yang tinggi sebanyak 53 responden 57.6%. yang dimana dikatakan pengeluaran rendah dikarenakan jumlah pengeluaran responden lebih kecil dari jumlah penghasilan yang didapatkan atau jumlah pendapatan dan dikatakan jumlah pengeluaran tinggi dikarenakan jumlah pengeluaran anggota keluarga lebih besar dari pendapatan yang dihasilkan oleh pedagang, diketahui dari hasil penelitian ini terdapat 53 responden 57,6% yang pengeluarannya tidak sesuai dengan pendapatan yang didapatkan sehingga kemampuan membayar seseorang terhadap pelayanan Kesehatan berada pada kelompok tidak mampu.…”

Section: Pembahasan Pendapatanunclassified

Gambaran Kemampuan Membayar Iuran BPJS Kesehatan pada Pedagang di Pasar Terong Kota Makassar

Syamsinar

¹

,

Batara

²

,

Amelia

³

2021

WoPHJ

Self Cite

0

View full text Add to dashboard Cite

Tercatat berdasarkan jumlah perserta yang menungak di Kelurahan Wajo Baru sebanyak 931 atau 11,40% peserta, dengan jumlah penunggakan keseluruhan di Kecamatan Bontoala sebanyak 8.164 peserta (BPJS 2020). Kemampuan membayar merupakan salah satu pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam penetapan tarif iuran BPJS Kesehatan. Peran serta masyarakat dalam membayar iuran jaminan kesehatan sangat bergantung dengan Kemampuan Membayar (Ability to Pay) yang dimiliki oleh masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran besar kemanpuan (ATP) membayar iuran BPJS Kesehatan pada pedagang di Pasar Terong kelurahan Wajo Baru Kecamatan Bontoala Kota Makassar. Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan studi deskriptif dengan menggunakan metode survey, merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan terhadap sekumpulan objek. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang peserta BPJS mandiri. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 92 responden. Hasil yang diperoleh dari penelitian yaitu jumlah anggota keluarga tertinggi adalah ≤ 4 jumlah anggota keluarga sebanyak 56 responden (60.9%) dan yang terendah adalah >4 sebanyak 36 responden (39.1%), mampu sebanyak 52 responden (56.5%) dan yang terendah adalah tidak mampu sebanyak 40 responden (43.5%), kelas III tertinggi sebanyak 59 responden (64.1%) dan yang terendah adalah kelas II sebanyak 33 responden (35.9%).

show abstract

“…5 Masalah kesehatan masyarakat banyak dipengaruhi oleh faktor diluar kewenangan sektor Kesehatan. 6 Pendapatan keluarga memengaruhi kemampuan dan kemauan pasien membayar jasa pelayanan kesehatan yang telah diberikan, apabila pendapatan pasien masih kurang maka mereka menganggap bahwa mereka tidak mampu membayar jasa pelayanan kesehatan.…”

Section: Pendahuluanunclassified

“…10 Penghasilan yang didapatkan oleh pedagang dipengaruhi oleh jenis jualan dan besar jualan yang dimiliki pada pedagang yang dimana dari hasil penelitian pendapatan rendah pedagang dikarenakan jualan yang sedikit dan tidak besar, dengan adanya masalah tersebut para pedagang juga mempunyai tanggungan yang harus dicukupi dalam anggota keluarganya sehingga tidak mudah bagi pedagang yang berpendapatan rendah untuk mengikuti perubahan peraturan kenaikan iuran BPJS begitu saja dengan pendapatan yang kurang dari UMP,sehingga Hasil tersebut sejalan dengan penelitian. 6 Hasil dari penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian 8 bahwa pendapatan masyarakat di kecamatan Tamalate telah sesuai dengan UMK kota makassar.…”

Section: Pembahasan Pendapatanunclassified

Gambaran Kemampuan Membayar Iuran BPJS Kesehatan pada Pedagang di Pasar Terong Kota Makassar

Syamsinar

¹

,

Batara

²

,

Amelia

³

2021

woph

0

View full text Add to dashboard Cite

Tercatat berdasarkan jumlah perserta yang menungak di Kelurahan Wajo Baru sebanyak 931 atau 11,40% peserta, dengan jumlah penunggakan keseluruhan di Kecamatan Bontoala sebanyak 8.164 peserta (BPJS 2020). Kemampuan membayar merupakan salah satu pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam penetapan tarif iuran BPJS Kesehatan. Peran serta masyarakat dalam membayar iuran jaminan kesehatan sangat bergantung dengan Kemampuan Membayar (Ability to Pay) yang dimiliki oleh masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran besar kemanpuan (ATP) membayar iuran BPJS Kesehatan pada pedagang di Pasar Terong kelurahan Wajo Baru Kecamatan Bontoala Kota Makassar. Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan studi deskriptif dengan menggunakan metode survey, merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan terhadap sekumpulan objek. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang peserta BPJS mandiri. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 92 responden. Hasil yang diperoleh dari penelitian yaitu jumlah anggota keluarga tertinggi adalah ≤ 4 jumlah anggota keluarga sebanyak 56 responden (60.9%) dan yang terendah adalah >4 sebanyak 36 responden (39.1%), mampu sebanyak 52 responden (56.5%) dan yang terendah adalah tidak mampu sebanyak 40 responden (43.5%), kelas III tertinggi sebanyak 59 responden (64.1%) dan yang terendah adalah kelas II sebanyak 33 responden (35.9%).

show abstract

“…Some doubts about participation in social security arise among these workers because of the high fee of commercial insurance [17] and they rarely get sick and have work accidents, low incomes [18] and uncertain income which averages range between 1,000,000-1,500,000 rupiah per month [19]. They become family backbone with 2-3 family burden.…”

Section: A Health and Employment Social Security For Workers In The mentioning

confidence: 99%

The Opportunities and Constraints of Providing Health and Social Security for Domestic Workers in Yogyakarta

Muryanti¹,

Wahyuni²

2020

Annual International Conference on Social Sciences and Humanities (AICOSH 2020)

0

View full text Add to dashboard Cite

Domestic Helper or Domestic Workers (PRT) or Household Assistance (ART) are categorized as informal workers or non-wage workers who have several models of work, namely: fulltime and part time. Todays, domestic workers who are previously informal workers are changed to become formal workers, with the rules of work contracts, working hours, days off, division of labor and social security. This research is a qualitative research with the process of searching data through interviews and observations. Interviews were conducted with 5 informants participating in social security and 5 informants not participating in social security. Karl Marx's theory of Surplus Value is used for analyzing the data. The results showed that domestic workers have the desire to become social security participants because their work is vulnerable to accidents and the risk of illness that requires high costs. In fact, their participation in social security is low because they have low income and just enough to fulfill of the family needs, so they cannot pay social security fee every month. Thus BPJS (The Indonesian National Health Insurance System) must be continuously socialized to domestic workers and they should reduce the monthly fee. To improve the participation in social security is through a community approach. PRT can registration and payment process through domestic workers organizations. With the main target, the employer is involved in payments every month. The community approach has proven to be effective in increasing the number of participation which should be accompanied by the strengthening of organizations and activists of domestic workers organizations. The future jobs that need to be done are to invite PRT who are not affiliated with domestic workers organizations to become BPJS's member.

show abstract

Kemampuan Membayar Iuran BPJS Bagi Masyarakat Pekerja Sektor Informal (Studi Pada Tukang Ojek Dan Becak/Bentor)

Cited by 3 publications

References 6 publications

Gambaran Kemampuan Membayar Iuran BPJS Kesehatan pada Pedagang di Pasar Terong Kota Makassar

Gambaran Kemampuan Membayar Iuran BPJS Kesehatan pada Pedagang di Pasar Terong Kota Makassar

Gambaran Kemampuan Membayar Iuran BPJS Kesehatan pada Pedagang di Pasar Terong Kota Makassar

The Opportunities and Constraints of Providing Health and Social Security for Domestic Workers in Yogyakarta

Contact Info

Product

Resources

About