2014
DOI: 10.24002/biota.v18i2.389
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kelimpahan Jenis Semut Di Areal Pemukiman Hutan Lindung Sirimau Kota Ambon

Abstract: The experiment was conducted at residential areas Sirimau forest with three sampling methods, which were hand collecting, bait trap (sugar and tuna) and pitfall traps from July to September 2011. The study aims to determine abudance of ants in residential areas in Ambon Sirimau Protected Forest areas. The results of study found 16 species of ants in total reaching 14.913. The most dominant types are Odontoponera denticulata, Pheidole megacephala, Technomyrmex albipes, Tetramorium simillimum, Tetramorium bicari… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
1
0
4

Year Published

2016
2016
2024
2024

Publication Types

Select...
3
1

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(5 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
4
Order By: Relevance
“…Forficula menyukai tempat sejuk, seperti di bawah batu, celah, atau lubang bawah tanah, di bawah batang pohon, di balik kulit kayu, dan juga di bawah sampah (Iqbal, 2013). Latumahina et al (2013), menyatakan Anoplolepis, Compontus, Odontomachus banyak ditemukan pada habitat yang terganggu, permukiman, daerah perkotaan, perkebunan, padang rumput, savana, dan areal hutan yang menyebar melalui tanah dan kayu. Selanjutnya Gryllus banyak ditemukan di bawah batu-batuan, reruntuhan pohon atau dalam tanah (Mandala, 2012).…”
Section: Identifikasi Seranggaunclassified
“…Forficula menyukai tempat sejuk, seperti di bawah batu, celah, atau lubang bawah tanah, di bawah batang pohon, di balik kulit kayu, dan juga di bawah sampah (Iqbal, 2013). Latumahina et al (2013), menyatakan Anoplolepis, Compontus, Odontomachus banyak ditemukan pada habitat yang terganggu, permukiman, daerah perkotaan, perkebunan, padang rumput, savana, dan areal hutan yang menyebar melalui tanah dan kayu. Selanjutnya Gryllus banyak ditemukan di bawah batu-batuan, reruntuhan pohon atau dalam tanah (Mandala, 2012).…”
Section: Identifikasi Seranggaunclassified
“…This is because the ants have an individual tolerance to environmental physicochemical characteristics and are sensitive to environmental changes. Several environmental factors that significantly influence ants' abundance and diversity in agricultural areas are sunlight intensity, temperature, humidity, wind, water, season, cropping patterns, interspecific competition, variations in source availability [16] Similarity levels of species of Formicidae on tidal swamp rice in the four studied areas were classified as low until high. The similarity of species is highest in the Keritang and Tembilahan Hulu (0.64) and followed by the similarity of species in the Keritang and BatangTuaka (0.59), Keritang and Reteh (0.59), Tembilahan Hulu and BatangTuaka (0.59), Tembilahan Hulu and Reteh (0.54), BatangTuaka and Reteh (0.54).…”
Section: Results and Discussion:-mentioning
confidence: 99%
“…Menurut Putri, ( 2013) C. aberrans dan semut jenis Polyrhachis yang lebih suka membuat sarang di pohon mahang. Menurut Latumahina et al, (2014), Jenis semut O. smaragdina juga menyukai vegatasi tertentu untuk membuat sarang yaitu memilih pohon yang berdaun lebar atau daun kecil namun rimbun untuk membuat sarang seperti pada simpur. Faktor lingkungan terhadap keberadaan aemut dapat dilihat pada Tabel 4.…”
Section: Rekapitulasi Indeksunclassified
“…Semut dapat hidup dan berkembang disetiap lingkungan hutan dan tidak dipengaruhi oleh kondisi lingkungan abiotik seperti suhu karena semut dapat hidup dan berkembang pada kondidi suhu udara 26°C -32°C, pernyataan ini juga diperkuat oleh Gusmasri et al, (2018). Menurut Latumahina et al, (2014), suhu rata-rata di Arboretum masih merupakan suhu optimal bagi semut.…”
Section: Rekapitulasi Indeksunclassified
See 1 more Smart Citation