Keefektifan Permainan Playdough Terhadap Kemampuan Motorik Halus Autis

Putri, Elsa Dini Apriana; Wahyuno, Endro; Susilawati, Sinta Yuni; Ummah, Umi Safiul

doi:10.17977/um031v7i22021p97-104

Cited by 4 publications

(2 citation statements)

References 3 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Bahan yang dimaksud diantaranya adalah playdough dari tepung (E. D. A. Putri et al, 2021). Bahan playdough yang aman dan berasal dari alam seperti tanah liat juga relative lebih efisien dan mudah didapat (Rohmah & Gading, 2021).…”

Section: ) Tahap Praktik Oleh Peserta Didikunclassified

Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Peserta Didik Dengan Aktivitas Bermain (Playdough) Di Tk Yaa Bunayya

Hikmawati

Takasun

Lailin³

2022

JAI

View full text Add to dashboard Cite

Perkembangan fisik anak yang meliputi motorik kasar dan halus berpengaruh terhadap perkembangan anak pada aspek lainnya yaitu kemandirian dan sosial emosional, kognitif, bahasa, penglihatan dan pendengaran. Perkembangan motorik halus anak usia dini di TK Yaa Bunayya belum berkembang secara optimal. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan bermain menggunakan playdough di TK Yaa Bunayya, Blitar. Kegiatan ini dilaksanakan 17 November 2021 dengan peserta sebanyak enam orang. Metode pelaksanaan kegiatan yakni: 1) Guru mengajak anak bercakap-cakap tentang bahan playdough; 2) Guru mendemonstrasikan cara mencampur bahan playdough; Guru memberi contoh membuat semut dari playdough; 3) Guru meminta anak membuat semut dari playdough. Instrumen penilaian untuk aspek motorik halus menggunakan unjuk kerja. Pencapaian anak pada saat kegiatan bermain menggunakan playdough yaitu: (1) Anak mampu menggerakkan mata dan tangan melalui kegiatan bermain menggunakan play dough; (2) Anak mampu melakukan pencampuran bahan-bahan playdough; (3) Anak mampu membentuk dengan rapi; (4) Anak mampu menunjukkan hasil karyanya. Rubrik Penilaian yaitu: BB (Belum berkembang dari semua pencapaian); MB (Mulai berkembang dari 1 pencapaian); BSH (Berkembang sesuai harapan dari 2 sampai 3 pencapaian); BSB (Berkembang sangat baik dari semua pencapaian). Hasil penilaian menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan motorik halus anak adalah sebesar 3.17 yang berada pada kriteria BSH (Berkembang Sesuai Harapan). Kesimpulan pada kegiatan pengabdian ini adalah upaya mengembangkan kemampuan motorik halus peserta didik dengan aktivitas bermain (playdough) di TK Yaa Bunayya masih perlu dilakukan, dengan harapan bahwa kriteria kemampuan motorik halus peserta didik dapat meningkat ke kriteria yang paling tinggi yaitu BSB (Berkembang Sangat Baik).

show abstract

Section: ) Tahap Praktik Oleh Peserta Didikunclassified

Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Peserta Didik Dengan Aktivitas Bermain (Playdough) Di Tk Yaa Bunayya

Hikmawati

Takasun

Lailin³

2022

JAI

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Dengan demikian kegiatan dalam proses pembuatan mozaik dapat mendorong anak untuk mengembangkan imajinasi yang ada di dalam dirinya, dan kemampuan dalam motorik halus anak dapat mengembangkan otot-otot jari tangan yang akan melatih motorik halusnya (Misniarti & Haryani, 2022). Berdasarkan pendapat beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa proses membuat kreasi seni mozaik dapat mengurangi tingkat stress (Putri et al, 2021).…”

Section: Pendahuluanunclassified

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Teknik Mozaik Pada Anak Down Syndrome Di Kampung Babakan Sawah

Utami¹,

Mulyadi²,

Giyartini³

2022

PIWURUK

View full text Add to dashboard Cite

Improvement of fine motor skills through mosaic technique in one of the Down Syndrome children in Babakan Sawah village. This research is based on the observations and experiences of researchers that fine motor skills in one of the Down Syndrome children are still low. The limitations of the media at home, as well ase the lack of stimulus provided by parents in improving fine motor skill is less than optimal. This research is uses single case experimental method with a one child, who is seven years old, famale, as a participant involved in this research. The teachnique of collecting data is observation sheets, and documentation, while for data analysis technique using descriptive statistics. The conclusion of this research is using mosaiq technique for improvement of fine motor skills in the Down Syndrome children in Babakan Sawah village. The ability of the child’s fine motor skills before being given the intervention has not yet developed (BB), in intervention 1 begins to develop (MB), and after being given th intervention it develope as expected (BSH). From this description, it can be concluded that the application of the mosaic technique can improve fine motor skills of Down syndrome in Babakan Sawah village. Based on the conclusions, tp parents who have the Down Syndrome children, it is suggested that parents who have children with special need should be able to provide stimulus to children in improving soft motor skills

show abstract

Studi Kasus Kesulitan Menulis Awal Pada Anak Kelompok B Di Tk Kencana Kumara Mas

Sanjiwani

Ambara²

2022

PAUD

View full text Add to dashboard Cite

Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan mendeskripsikan kesulitan yang dihadapi oleh KAS, KA dan AAL pada saat menulis awal. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus yang mengutamakan pengumpulan data dengan observasi dan wawancara dan dokumentasi. Subjek yang dipilih sebanyak tiga orang melalui pengamatan dan observasi dengan kriteria: (1) Anak kelompok B yang berusia 6 tahun , (2) mengalami kesulitan dalam menulis awal (3) mengalami keterlambatan perkembangan motorik, serta 3 orang tua siswa, guru serta kepala sekolah yang diwawancarai. Dari hasil penelitian, menunjukan bahwa KAS, KA dan AAL mengalami kesulitan menulis awal berupa kesulitan menyalin, menebalkan, menjiplak dan melengkapi huruf, kata, angka, gambar atau simbol; kesulitan memahami perintah; mewarnai dan mengungkapkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi pada saat menulis. Kesulitan tersebut disebabkan kaena belum berkembangnya motorik halus dengan optimal. Hal tersebut mengakibatkan kemampuan kognitf, bahasa, sosial & emosional dan psikomotoriknya belum berkembang dengan optimal. Bentuk latihan yang telah diberikan oleh guru untuk mengembangkan kemampuan menulis awal KAS, KA dan AAL, seperti: memegang secara langsung tangan KAS, KA dan AAL, aktivitas menggunakan papan tulis; pemberian tugas tambahan untuk dikerjakan di rumah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut guru dapat merancang program khusus dan melakukan pembelajaran remediadi bagi anak yang belum mencapai ketuntasan belajar.

show abstract

Keefektifan Permainan Playdough Terhadap Kemampuan Motorik Halus Autis

Cited by 4 publications

References 3 publications

Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Peserta Didik Dengan Aktivitas Bermain (Playdough) Di Tk Yaa Bunayya

Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Peserta Didik Dengan Aktivitas Bermain (Playdough) Di Tk Yaa Bunayya

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Teknik Mozaik Pada Anak Down Syndrome Di Kampung Babakan Sawah

Studi Kasus Kesulitan Menulis Awal Pada Anak Kelompok B Di Tk Kencana Kumara Mas

Contact Info

Product

Resources

About