2020
DOI: 10.26858/interference.v1i1.12810
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Keefektifan Penggunaan Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (Stad) Dalam Kemampuan Membaca Teks Bahasa Jerman Siswa Kelas X Mipa Sma Negeri 1 Barru

Abstract: Abstract. This research was conducted to obtain data and information about the effectiveness of the use of cooperative learning models of Student Teams Achievement Divisions (STAD) type in learning the ability to read German text in class X MIPA students of SMA Negeri 1 Barru. This type of research is a Quasi Experiment using Pretest-Posttest Control Group Design. The study population is all students of class X MIPA SMA 1 Barru consisting of 3 classes with a total of 98 people. The sample in this study were st… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2021
2021
2022
2022

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Berdasarkan prasiklus penelitian ini melalui wawancara dengan guru bahasa Jerman SMA PGRI Ge'tengan, diperoleh informasi bahwa kemampuan membaca memahami siswa kelas XI SMA PGRI Ge'tengan masih sangat kurang. Hal tersebut didukung oleh hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Sanusi, Y. H., Mannahali, M., & Anwar, M. (2020) menunjukkan bahwa kemampuan membaca memahami teks bahasa Jerman siswa kelas XI SMA Negeri 1 Barru termasuk dalam kategori rendah (51,66%). Kemudian hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Tahir, I., Jufri, J., & Achmad, A. K. (2021) menunjukkan bahwa kemampuan membaca teks bahasa Jerman siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Bontotiro tergolong rendah (38,24%) dan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mawaresna, A., & Anwar, M. (2020) menunjukkan bahwa kemampuan membaca memahami teks bahasa Jerman siswa SMA Negeri 1 Palopo juga dalam kategori rendah.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Berdasarkan prasiklus penelitian ini melalui wawancara dengan guru bahasa Jerman SMA PGRI Ge'tengan, diperoleh informasi bahwa kemampuan membaca memahami siswa kelas XI SMA PGRI Ge'tengan masih sangat kurang. Hal tersebut didukung oleh hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Sanusi, Y. H., Mannahali, M., & Anwar, M. (2020) menunjukkan bahwa kemampuan membaca memahami teks bahasa Jerman siswa kelas XI SMA Negeri 1 Barru termasuk dalam kategori rendah (51,66%). Kemudian hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Tahir, I., Jufri, J., & Achmad, A. K. (2021) menunjukkan bahwa kemampuan membaca teks bahasa Jerman siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Bontotiro tergolong rendah (38,24%) dan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mawaresna, A., & Anwar, M. (2020) menunjukkan bahwa kemampuan membaca memahami teks bahasa Jerman siswa SMA Negeri 1 Palopo juga dalam kategori rendah.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dengan membaca siswa dapat memperoleh informasi, menyerap pengetahuan baru dan juga memperluas wawasan berbahasa. Selain itu, dengan mengembangkan kemampuan membaca, siswa dapat melatih konsentrasi dan menyaring informasi-informasi penting dalam sebuah teks (Sanusi, Y. H., Mannahali, M., & Anwar, M., 2020;Tahir, I., Jufri, J., & Achmad, A. K.,2021;Selviana, Y., Mannahali, M., & Dalle, A., 2020). Akan tetapi, meski dengan segudang manfaat kegiatan membaca, pada realitasnya kegiatan membaca masih saja menjadi kegiatan yang kurang diminati siswa.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hal ini menjadi dasar dibutuhkannya pelajaran membaca pemahaman bahasa Jerman, sehingga siswa mampu memahami dan mengerti apa yang dibaca. Dalam pembelajaran membaca memahami teks bahasa Jerman, siswa perlu untuk memahami apa yang dibacanya (Tahir, I., et al, 2021;Widiawati, T., et al, 2020;Sanusi, Y. H., et al, 2020) Berdasarkan hasil wawancara dan observasi guru yang telah dilakukan pada waktu pelaksanaan Kegiatan PPL II, diperoleh informasi bahwa dari keempat kompetensi pembelajaran bahasa Jerman tersebut, ditemukan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam membaca memahami (Leseverstehen). Hal tersebut dapat dilihat dari hasil tes yang diberikan oleh guru bahasa Jerman selama pembelajaran, siswa belum memenuhi KKM bahasa Jerman yaitu 75, diduga karena kurangnya pemahaman pada teks bahasa Jerman.…”
Section: Pendahuluanunclassified