Keanekaragaman Serangga Penyerbuk di Perkebunan Sayuran Kelurahan Rurukan Kota Tomohon (Diversity of Pollinator Insects in the Vegetable Plantation of Rurukan, Tomohon City)

Abstract

Keanekaragaman Serangga Penyerbuk di Perkebunan Sayuran Kelurahan Rurukan Kota Tomohon (Diversity of Pollinator Insects in the Vegetable Plantation of Rurukan, Tomohon City) Samuel Masawet, Roni Koneri*), Farha N.J.Dapas Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sam Ratulangi, Manado, Indonesia*E-mail: ronicaniago@unsrat.ac.id Diterima 5 Juli 2019, diterima untuk dipublikasi 10 Agustus 2019 ABSTRAKKehadiran serangga penyerbuk sangat berperan penting dalam proses penyerbukan. Hal ini disebabkan karena serangga tersebut mentransfer tepungsari dari anther ke stigma yang menyebabkan terjadinya pembuahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keanekaragaman serangga penyerbuk di perkebunan sayuran di Kelurahan Rurukan Kota Tomohon. Pengambilan sampel dilakukan pada tiga tipe lahan yaitu perkebunan labu siam, wortel, dan pinggir hutan. Pada masing-masing titik pengambilan sampel dibuat tiga plot berukuran 20m x 20m dengan jarak antar plot 20 m. Teknik pengamatan serangga penyerbuk menggunakan metode scan sampling. Hasil penelitian didapatkan 14 famili yang terdiri dari 24 spesies dan 2.185 individu. Ordo yang paling banyak ditemukan adalah Hymenoptera, sedangkan spesies yang memiliki kelimpahan tertinggi yaitu Apis nigrocincta. Keanekaragaman spesies penyerbuk tertinggi ditemukan pada lahan perkebunan wortel. Keanekaragaman spesies penyerbuk dipengaruhi oleh tipe perbunggaan, warna bunga, bau bunga dan kandungan nektar dari bunga. Kata kunci: Keanekaragaman, serangga penyerbuk, lahan pertanian, Desa Rurukan ABSTRACTThe presence of insect pollinators plays an important role in pollination processes. This is because the insects transfer the Tepungsari from anther to the stigma that causes the occurrence of fertilization. This research aims to analyse the diversity of insect pollinators in vegetable plantations in the village of Rurukan in Tomohon. Sampling was carried out on three types of land namely pumpkin plantations, carrots, and forest edges. At each sampling point was made three plots measuring 20 m x 20 m with a distance between plot was 20 m. Insect pollinators observation technique using sampling scan method. The results of the study gained 14 families consisting of 24 species and 2,185 individuals. The most widely discovered order was Hymenoptera, while the species which has the highest abundance was Apis nigrocincta. The highest diversity of the pollinator species was found on carrot plantation land. The diversity of pollinator species is influenced by the type of flowering, color of flowers, smell of flowers and the nectar content of flowers. Keywords: Diversity, pollinators Insects, agricultural land, Rurukan village.

Konservasi Kupu-Kupu Penting Sebagai Penyerbuk di Kampung Wisata Isyo Hills Rhepang Muaif Nimbokrang, Kabupaten Jayapura

“…Hampir seluruh ordo dalam taksonomi serangga memiliki peranan sebagai penyerbuk, namun pada umumnya Ordo Lepidoptera, Hymenoptera (semut dan lebah), Diptera (lalat), dan Coleoptera (kumbang) yang sebagian besar anggotanya memiliki peran sebagai serangga penyerbuk. Subordo Rhopalocera dari Ordo Lepidoptera (kupu-kupu dan ngengat) merupakan kelompok yang paling banyak menjadi polinator (Amrullah et al, 2018;Ngatimin et al, 2019;Masawet et al, 2019).…”

“…Hilangnya tumbuhan berbunga menyebabkan terjadinya penurunan jumlah serangga penyerbuk. Demikian pula sebaliknya jika suatu wilayah atau habitat memiliki tumbuhan berbunga yang beranekaragam maka akan menjadi habitat menarik bagi serangga penyerbuk dan secara otomatis mendorong meningkatnya keanekaragaman serta kelimpahan serangga polinator (Hidayat et al, 2016;Rahayu et al, 2018;Masawet et al, 2019;Ngatimin et al, 2019;Landis et al, 2000).…”

“…Pengamatan jenis kupu-kupu yang mengunjungi atau hinggap pada bunga dilakukan selama 4 jam yang dimulai pada pukul 08.00-12.00 WIT saat keadaan cuaca cerah. Hal ini sesuai dengan pernyataan Masawet et al (2019) bahwa umumnya kelembaban udara di pagi hari adalah kelembaban yang optimal karena kondisi cuaca dingin, dan siang hari antara periode jam 10.00-12.00 merupakan puncak aktivitas kunjungan serangga penyerbuk yang tertinggi.…”

“…Umumnya kupu-kupu menyukai berkunjung ke bunga yang berwarna cerah atau mencolok seperti merah, orange, dan merah muda, warna putih biasanya kurang disukai. Kupu-kupu penyerbuk biasanya menyerbuki bunga yang berwarna merah, biru cerah, kuning atau orange (Levetin dan Mc.Mahon, 1999;Hidayat et al, 2016;Masawet et al, 2019;Mas'ud et al, 2019).…”

Keanekaragaman Serangga Diurnal Dan Nocturnal Pada Hutan Taman Kehati Sapen Nusantara Di Kabupaten Pasuruan

“…Minat serangga penyerbuk dalam proses polinasi tanaman dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk warna bunga, jumlah bunga, dan ukuran bunga (Andrian & Maretta, 2017). Peran serangga bagi manusia antara lain meningkatkan hasil pertanian dan memelihara tanaman di alam liar (Masawet, Koneri, & Dapas, 2019).…”