This research aims to identify and obtain data on morphological characteristics of bamboo in the Engkadik Pade Village Forest of Air Basar District of Landak Regency. The study was conducted for 3 weeks in the field, using the survey method (cruising), data retrieval techniques by creating contour cutting paths, the laying of the first path is done intentionally or purposive sampling, The area of observation is 1 ha. Based on data obtained in the field there are 7 species of bamboo from 4 bamboo genera found. Bamboo munti (Gigantochloa hasskarlaiana), bamboo buluh and bamboo kuning (Schizostachyum brachyladum), bamboo pasa (Schizostachyum flexuosum), bamboo tarek (Gigantochloa levy), bamboo anyang (Dendrocalamus hirtellus), and bamboo batu (Dinochloa sp). The morphological characteristics of bamboo in Engkadik Pade village forest have their own uniqueness and have differentiators of each species, among them bamboo pasa (S. flexuosum) has a small stem and smelt with wavy cheese feathers and a length measuring 8 mm - 10 mm, bamboo buluh and bamboo kuning (S. brachyladum) have triangular upright smelt leaves with a widened base, Green and yellow stems sometimes have a green vertical line along the segment and a yellow line on the leaves, When young hairy white, when adults appear white circles such as scattered panu, Bamboo munti (G. hasskarliana) has a trunk that looks dirty and often appears new branches in the main branch, anyang bamboo (D. hirtellus) has bright green bamboo shoots and stems with a slippery stem surface, Bamboo stone (Dinochloa sp) has a hollow and small stem with a slippery surface, auricles and invisible bamboo shoots growing on a green and white stem book, While bamboo tarek (G. levis) has large bamboo shoots and thick stems with solid black trichome feathers. Keywords: Bamboo, Identification, Species. Village forest, Engkadik Pade AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memperoleh data karakteristik morfologi bambu di Hutan Desa Engkadik Pade Kecamatan Air Basar Kabupaten Landak. Penelitian dilakukan selama 3 minggu di lapangan, menggunakan metode survei (jelajah), teknik pengambilan data dengan cara pembuatan jalur memotong kontur, peletakan jalur pertama dilakukan secara sengaja atau purposive sampling, yang luas area pengamatan sebesar 1 ha. Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan terdapat 7 jenis bambu dari 4 genus bambu yang ditemukan. Bambu munti (Gigantochloa hasskarlaiana), bambu buluh dan bambu kuning (Schizostachyum brachyladum), bambu pasa (Schizostachyum flexuosum), bambu tarek (pungutan Gigantochloa), bambu anyang (Dendrocalamus hirtellus), dan bambu batu (Dinochloa sp). Karakteristik morfologi bambu di Hutan Desa Engkadik Pade memiliki keunikan tersendiri dan memiliki pembeda masing-masing spesies, diantaranya bambu pasa (S. flexuosum) memiliki batang dan pelepah yang kecil dengan bulu keju bergelombang dan panjang berukuran 8 mm - 10 mm, bambu buluh dan bambu kuning (S. brachyladum) memiliki daun pelepah tegak segitiga dengan dasar yang melebar, batang berwarna hijau dan kuning terkadang terdapat garis vertikal berwarna hijau sepanjang ruas dan garis kuning pada daun, ketika muda berbulu putih, ketika dewasa muncul bulatan-bulatan putih seperti panu yang tersebar, bambu munti (G. hasskarliana) memiliki batang yang terlihat kotor dan sering muncul cabang baru di cabang utama, bambu anyang (D. hirtellus) memiliki rebung dan batang hijau cerah dengan permukaan batang yang licin, batu bambu (Dinochloa sp) memiliki batang tidak berongga dan kecil dengan permukaan yang licin, aurikel dan rebung tak terlihat tumbuh pada buku batang hijau putih, sedangkan bambu tarek (G. levis) memiliki rebung besar dan batang tebal dengan bulu trikoma hitam padat.Kata kunci: Bambu, Identifikasi, Spesies. Hutan Desa, Engkadik Pade