2017
DOI: 10.21107/jk.v10i1.2170
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Karakteristik Hidrodinamika Di Perairan Teluk Ambon Untuk Mendukung Wisata Selam

Abstract: Ambon Bay is divided by two thresholds, namely Teluk Ambon Dalam and Teluk Ambon Luar. Ambon bay is rich in marine potential both the unique of fisheries and coral reefs as well as the

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
2
0
5

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
3
3

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 8 publications
(7 citation statements)
references
References 2 publications
(2 reference statements)
0
2
0
5
Order By: Relevance
“…Pada kondisi menuju pasang, arus bergerak dari TKL memasuki TKD dan sebaliknya ketika kondisi menuju surut (Figure 5 area pemisah TKD dan TKL. Pola yang sama terjadi di Teluk Benoa (Rachman et al, 2016) dan Teluk Ambon (Fadli & Radjawane, 2013), arus mengalir dari bagian luar ke dalam teluk ketika menuju pasang dan sebaliknya ketika menuju surut dengan kecepatan arus berkisar antara 0-1.463 m/s (Ondara et al, 2017). Pada wilayah TKD dan TKL kecepatan arus relatif lemah berkisar antara 0-0,4 m/s.…”
Section: Pola Pergerakan Arusunclassified
“…Pada kondisi menuju pasang, arus bergerak dari TKL memasuki TKD dan sebaliknya ketika kondisi menuju surut (Figure 5 area pemisah TKD dan TKL. Pola yang sama terjadi di Teluk Benoa (Rachman et al, 2016) dan Teluk Ambon (Fadli & Radjawane, 2013), arus mengalir dari bagian luar ke dalam teluk ketika menuju pasang dan sebaliknya ketika menuju surut dengan kecepatan arus berkisar antara 0-1.463 m/s (Ondara et al, 2017). Pada wilayah TKD dan TKL kecepatan arus relatif lemah berkisar antara 0-0,4 m/s.…”
Section: Pola Pergerakan Arusunclassified
“…Pengetahuan terkait dinamika gerak muka air ini dapat memberikan gambaran umum tentang frekuensi terjadinya pasang atau surut yang terjadi pada satu atau dua kali dalam sehari, dan juga dapat memberikan gambaran umum untuk merencanakan aktifitas pada suatu lokasi di sekitar perairan (Nurisman et al, 2012). Pengetahuan pasang surut sangat penting dikaji guna untuk berbagai aktivitas yang berkaitan dengan pelayaran dan keselamatan navigasi (Sangkop et al, 2015;Irawan, 2016;Tanto et al, 2016) rencana pembangunan pelabuhan (Irawan, 2017;Pratama et al, 2015;Fadilah et al, 2014), bidang pertahanan nasional (Trismadi et al, 2016), pengembangan pariwisata bahari (Ondara et al, 2017). Selain itu pengetahuan pasang surut juga akan mempengaruhi cara hidup, cara kerja dan bahkan budaya masyarakat yang hidup di wilayah tersebut.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Stasiun 1 dan 2 tidak dialiri sungai namun sangat dekat (±20 m) dengan garis pantai, dan khusus untuk stasiun 1 sangat dekat dengan pemukiman dan berhubungan langsung dengan aktivitas antropogenik, berbeda dengan stasiun 3 dan 4 yang relatif jauh (±150 m) dari garis pantai dan dialiri sungai. Pada saat surut terendah, sebagian besar area lamun pada empat lokasi penelitian tidak tergenang air laut, sebaliknya pada saat pasang semua area lamun akan tergenang, sehingga distribusi vegetasi lamun secara alamiah turut dipengaruhi oleh tipe pasang surut di TAD yaitu campuran yang condong ke harian ganda, yaitu pergerakan air pasang naik dan surut terjadi dua kali sehari dengan tinggi dan periode yang berbeda (Ondara et al, 2017). Selain itu juga dipengaruhi aktivitas antropogenik seperti sedimentasi (Irawan & Nganro, 2016), dan ancaman perusakan fisik seperti pengerukan pasir pantai dan pencemaran limbah organik (Selano et al, 2009).…”
Section: Kondisi Lingkungan Perairanunclassified