2021
DOI: 10.33084/mits.v10i1.2866
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kajian Rekayasa Lalulintas (Pemberlakuan Jalan Satu Arah Jln. Dr. Wahidin Ruas Rembiga – Gunung Sari) Pada Simpang Empat Rembiga Kota Mataram

Abstract: Indonesia is one of the developing countries where cases are more complex than developed countries, one of which is traffic jams that we often encounter in some cities, one of which is Mataram City, resulting in an increase in the number of traffic movements of various types of vehicles, increasing the density of intersection traffic flows and the need for traffic management. the right way to regulate the smooth flow of traffic, aims to determine the performance of the intersection and the application of one-w… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Berdasarkan penelitian sebelumnya yang telah dilakaukan pada ruas jalan Dr. Wahidin dimana saat kondisi eksisting didapat nilai derajat kejenuhan (DS) sebesar 1,13 yang berarti tingkat pelayanan pada ruas tersebut mendapatkan nilai F yang artinya arus terhambat, kecepatan rendah dan setelah diterapkannya sistem satu arah derajat kejenuhan (DS) menjadi 0,52 dengan tingkat pelayanan berubah menjadi C yang artinya arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak kendaraan dikendalikan yang dimana itu sangat berpengaruh pada pelayanan ruas jalan untuk mengatasi kemacetan yang terjadi pada ruas jalan tersebut (Addinuri, 2021). Terjadinya perubahan arus lalu lintas kendaraan, khususnya pengendara dari simpang empat Rembiga harus merubah arah melaui jalan Adi Sucipto kemudian berbelok ke jalan Dakota barulah tiba di jalan Dr. Wahidin ini perlu dilakukan peninjauan yang lebih lanjut agar pergerakan lalu lintas bisa terlayani secara optimal dan pengguna jalan tidak merasa membuang-buang waktu serta mampu menghemat biaya perjalanan.…”
unclassified
“…Berdasarkan penelitian sebelumnya yang telah dilakaukan pada ruas jalan Dr. Wahidin dimana saat kondisi eksisting didapat nilai derajat kejenuhan (DS) sebesar 1,13 yang berarti tingkat pelayanan pada ruas tersebut mendapatkan nilai F yang artinya arus terhambat, kecepatan rendah dan setelah diterapkannya sistem satu arah derajat kejenuhan (DS) menjadi 0,52 dengan tingkat pelayanan berubah menjadi C yang artinya arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak kendaraan dikendalikan yang dimana itu sangat berpengaruh pada pelayanan ruas jalan untuk mengatasi kemacetan yang terjadi pada ruas jalan tersebut (Addinuri, 2021). Terjadinya perubahan arus lalu lintas kendaraan, khususnya pengendara dari simpang empat Rembiga harus merubah arah melaui jalan Adi Sucipto kemudian berbelok ke jalan Dakota barulah tiba di jalan Dr. Wahidin ini perlu dilakukan peninjauan yang lebih lanjut agar pergerakan lalu lintas bisa terlayani secara optimal dan pengguna jalan tidak merasa membuang-buang waktu serta mampu menghemat biaya perjalanan.…”
unclassified
“…Berdasarkan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan (Addinuri, 2021) menyatakan bahwa nilai derajat kejenuhan (DS) eksisting pada lengan simpang ruas jalan Dr. Wahidin yang berada pada persimpangan Rembiga adalah 1,13 yang berarti tingkat pelayanan pada lengan simpang tersebut tersebut mendapatkan nilai F yang artinya arus terhambat, kecepatan rendah. Setelah dilakukan rekayasa arah lalu lintas pada lengan simpang ruas jalan Dr. Wahidin tersebut menjadi sistem satu arah, derajat kejenuhan (DS) menjadi 0,52 dengan nilai tingkat pelayanan C yang artinya arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak kendaraan dikendalikan.…”
unclassified