2017
DOI: 10.21776/ub.rekayasasipil.2017.011.01.9
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kajian Kinerja Simpang Bersinyal Bundaran Kecil dan Simpang Tambun Bungai di Palangka Raya Kalimantan Tengah

Abstract: Bundaran Kecil intersection is close to Tambun Bungai intersection

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
1
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
1
Order By: Relevance
“…Puncak Islamisasi di daerah Barito hulu yang mencakup Barito Selatan dan Timur, Barito Utara (Muara Teweh) serta Murung Raya terjadi pada abad 16 sampai 19 saat terjadi perang Banjar di mana Pangeran Antasari Bersama komunitas Dayak Bakumpai yang berjuang melawan penjajah Belanda berhasil melakukan Islamisasi di sepanjang sungai Barito maupun sungai Kapuas dan Kahayan sampai ke Katingan (Tumbang Samba) khususnya terhadap suku Dayak (Noor 2013;Yusliani 2015). Pendapat di atas selaras dengan hasil riset yang termuat dalam buku Kedatangan Islam di Bumi Tambun Bungai yang menyebut bahwa puncak proses Islamisasi di Kalimantan Tengah baik di wilayah sungai Barito maupun Kapuas dan Kahayan terjadi pada abad ke 19 (sekitar tahun 1810 M) hingga awal abad ke-20 yang dibawa oleh para pedagang (K. D. Anwar 2006). Catatan sejarah menunjukkan bahwa sejak pertengahan abad XIX, tokoh Dayak Siang yang menjadi kakak ipar Pangeran Antasari, berdarah yaitu Temenggung Surapati telah menjadi pemeluk Islam bersama para pengikutnya di hulu sungai Barito (Sjamsuddin 2014).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Puncak Islamisasi di daerah Barito hulu yang mencakup Barito Selatan dan Timur, Barito Utara (Muara Teweh) serta Murung Raya terjadi pada abad 16 sampai 19 saat terjadi perang Banjar di mana Pangeran Antasari Bersama komunitas Dayak Bakumpai yang berjuang melawan penjajah Belanda berhasil melakukan Islamisasi di sepanjang sungai Barito maupun sungai Kapuas dan Kahayan sampai ke Katingan (Tumbang Samba) khususnya terhadap suku Dayak (Noor 2013;Yusliani 2015). Pendapat di atas selaras dengan hasil riset yang termuat dalam buku Kedatangan Islam di Bumi Tambun Bungai yang menyebut bahwa puncak proses Islamisasi di Kalimantan Tengah baik di wilayah sungai Barito maupun Kapuas dan Kahayan terjadi pada abad ke 19 (sekitar tahun 1810 M) hingga awal abad ke-20 yang dibawa oleh para pedagang (K. D. Anwar 2006). Catatan sejarah menunjukkan bahwa sejak pertengahan abad XIX, tokoh Dayak Siang yang menjadi kakak ipar Pangeran Antasari, berdarah yaitu Temenggung Surapati telah menjadi pemeluk Islam bersama para pengikutnya di hulu sungai Barito (Sjamsuddin 2014).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Nyai Undang was grateful to her brother and cousin Tambun and Bungai. Since then, both of them received the honorary titles of Tumenggung Tambun Terjun Ringkin Duhung and Tumenggung Bungai Andin Sindai (Qanita, 2019). Kupang Island, called Pematang Sawang District in this story, is the town of Bataguh located near Kuala Kapuas, the capital of Kapuas District today.…”
Section: Tambun Bungai Dance and Art Spacementioning
confidence: 99%