2017
DOI: 10.15578/jppi.14.1.2008.1-14
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kajian Keterkaitan Antara Cadangan Oksigen Dengan Beban Bahan Organik Di Zona Lakustrin Dan Transisi Waduk Ir. H. Djuanda

Abstract: Kematian massal ikan pada budi daya ikan dalam karamba jaring apung di Waduk Ir. H. Djuanda hampir selalu terjadi setiap tahun. Deplesi oksigen merupakan faktor yang mempengaruhi kondisi tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji atau menentukan kemampuan perairan dalam menerima beban bahan organik. Penelitian dilakukan di Waduk Ir. H. Djuanda dari bulan Juni 2003 sampai dengan Mei 2004, dengan interval pengambilan contoh setiap bulan. Pengambilan contoh di… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
0
0
12

Year Published

2018
2018
2024
2024

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(12 citation statements)
references
References 2 publications
(3 reference statements)
0
0
0
12
Order By: Relevance
“…Kegiatan budidaya ikan dalam karamba jaring apung (KJA) saat ini banyak berkembang di perairan danau dan waduk dan merupakan salah satu sumber penghasil ikan air tawar selain dari perikanan tangkap, namun, seiring dengan berjalannya waktu, ternyata sistem budidaya dalam KJA menjadi salah satu penyebab terjadinya degradasi lingkungan perairan (Simarmata, 2007).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Kegiatan budidaya ikan dalam karamba jaring apung (KJA) saat ini banyak berkembang di perairan danau dan waduk dan merupakan salah satu sumber penghasil ikan air tawar selain dari perikanan tangkap, namun, seiring dengan berjalannya waktu, ternyata sistem budidaya dalam KJA menjadi salah satu penyebab terjadinya degradasi lingkungan perairan (Simarmata, 2007).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Di Waduk Ir. H. Djuanda ditemukan adanya bahan organik yang besar yang berasal dari sisa pakan aktivitas KJA yang telah melampaui daya dukung perairan (Simarmata et al, 2008;Purnamaningtyas & Tjahjo, 2008). Simarmata et al (2008) menyatakan terdapat kecenderungan penurunan oksigen terlarut dengan bertambahnya konsentrasi bahan organik di Waduk Djuanda, Jatiluhur.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Tidak semua pakan yang diberikan pada ikan dapat dimanfaatkan karena keterbatasan kemampuan ikan. Sebagian pakan akan terbuang ke lingkungan perairan dapat menyebabkan pengkayaan nutrien yang berpotensi pada perubahan kualitas air (Azwar et al, 2004, Simarmata, 2007. Mc Donad et al (1996) menyatakan bahwa 30% dari jumlah pakan yang diberikan tertinggal sebagai pakan yang tidak dikonsumsi dan 25-30% dari pakan yang dikonsumsi akan diekskresikan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hasil penelitian Simarmata (2007) menyebutkan bahwa kedalaman lapisan oksik di zona transisi yaitu daerah sekitar kegiatan KJA di Waduk Ir.H.Djuanda pada musim kemarau berkisar 0,66 -1,77 m; pada musim peralihan 1,92-2,56 m dan pada musim penghujan 6,08 -7,55 m. Pada pengamatan bulan April (Gambar 2), konsentrasi oksigen terlarut adalah < 3 mg/l dimulai pada kedalaman 3 m ke bawah atau lapisan oksik pada kedalaman 3 m ke atas berarti kedalaman hipoksia lebih dalam atau lapisan oksik lebih tebal dibandingkan pada musim kemarau dan musim peralihan namun lebih dangkal atau lapisan oksik lebih tipis dibandingkan musim penghujan. Konsentrasi oksigen di waduk dataran rendah di India paling tinggi di permukaan hingga kedalaman 5 m kemudian menurun secara cepat hingga kedalaman 21 m (Desa et al, 2009).…”
Section: Kedalaman Hipoksiaunclassified
See 1 more Smart Citation