Kajian Kerusakan Lahan Di Daerah Aliran Sungai (Das) Kreo Akibat Pembangunan Pemukiman Di Sekitar  Waduk Jatibarang Kota Semarang

Setyaningsih, Wahyu; Sriyono, Sriyono; Benardi, Andi Irwan

doi:10.23887/mkg.v19i2.16027

Cited by 5 publications

(4 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Order By: Relevance

“…Pada awalnya, mata pencaharian pokok penduduk di wilayah Sub DAS kreo sebagai petani dan sebagian besar lahannya berupa lahan pertanian dan perkebunan (Marsela & Wijaya, 2020). Hasil studi ini menunjukkaan pola senada dengan studi Setyaningsih et al (2018) Peta tutupan lahan dikuantifikasi dalam luas tutupan lahan pada Tabel 1 DAS Waduk Jatibarang sehingga dapat dianalisis kecenderungan perubahan tutupan lahan selama periode 1999-2020 yang divisualisasikan pada Gambar 3. Jenis tutupan lahan terbangun dan perairan cenderung mengalami peningkatan luas, lahan terbangun mengalami peningkatan sebesar ± 308% yang disebabkan laju pertumbuhan penduduk yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan tempat tinggal dan pertumbuhan kawasan industri, seperti industri tekstil, industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik sedangkan peningkatan kawasan perairan disebabkan adanya genangan Waduk Jatibarang.…”

Section: Peta Tutupan Lahanunclassified

Trend Analysis of Land Change in the Kreo Sub-watershed Jatibarang Reservoir, Semarang City

2023

Nusantara Science and Technology Proceedings

View full text Add to dashboard Cite

Penataan secara sistematis dan integratif penggunaan lahan penting untuk dilakukan sebagai upaya menjaga DAS. Waduk Jatibarang pada Sub Das Kreo tidak terlepas dari ancaman permasalahan sedimentasi yang bisa menjadi ancaman serius terhadap usia guna waduk Jatibarang. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis kecenderungan (trend) perubahan tutupan lahan DAS Waduk Jatibarang dalam rentang tahun 1999 sampai 2020. Penilaian perubahan tutupan lahan DAS Jatibarang berdasarkan data

show abstract

Section: Peta Tutupan Lahanunclassified

Trend Analysis of Land Change in the Kreo Sub-watershed Jatibarang Reservoir, Semarang City

2023

Nusantara Science and Technology Proceedings

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Evaluasi penggunaan lahan adalah evaluasi berbasis kemampuan lahan (Widiatmika, 2015). Kesalahan pola tanam, pengelolaan lahan, serta kesalahan dalam pemilihan komoditas terkadang membawa dampak buruk yang menyebabkan terjadinya kerusakan lahan (Setyaningsih et al, 2019). Konservasi lahan merupakan penggunaan lahan yang sesuai dengan kelas kemampuan lahan serta dipergunakan sesuai persyaratan yang diperlukan.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Evaluasi Penggunaan Lahan dan Teknik Konservasi Lahan di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan

Dewi,

Sumiyati,

Luh Yulianti

2023

jbeta

View full text Add to dashboard Cite

Abstrak Evaluasi lahan merupakan proses pendugaan penggunaan lahan yang lebih efektif. Kegiatan evaluasi lahan meliputi kegiatan klasifikasi kesesuaian lahan. Pelaksanaan proses evaluasi lahan mempertimbangkan segala aspek yang ditentukan agar penggunaan lahan dapat dimaksimalkan. Desa Candikuning memiliki pola penggunaan lahan dan metode konservasi yang belum menunjukkan kesesuaian dengan kondisi lahan yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian penggunaan lahan di dataran tinggi Desa Candikuning dan mengetahui kesesuaian teknik konservasi lahan pertanian di Desa Candikuning. Metode yang digunakan adalah metode matching data dengan kondisi aktual pada lahan dengan data ideal serta perhitungan vertikal interval dan horizontal interval untuk konservasi lahan. Hasil penelitian menunjukan bahwa: i) kelas kemampuan lahan pada daerah penelitian yaitu kelas I hingga kelas VII, ii) kesesuaian penggunaan lahan yang diperoleh yaitu 37 lahan sesuai dan 3 lahan tergolong tidak sesuai, iii) evaluasi konservasi teknis dengan perhitungan VI dan HI dilakukan pada 3 lahan yang tidak sesuai, iv) arahan penggunaan lahan dan konservasi teknis disesuaikan dengan kondisi unit lahan. Kesimpulan yang diperoleh adalah penggunaan lahan di lokasi penelitian terdapat 37 lahan sesuai dengan kelas kemampuan lahan sedangkan 3 lahan lainya meliputi lahan 4, lahan 12 dan 22 tidak menunjukan kesesuaian penggunaan lahan. Evaluasi koservasi teknis diberikan arahan konservasi sesuai dengan vertikal interval dan horizontal interval menurut FAO (1986). Abstract Land evaluation is a more effective process of estimating land use. Land evaluation activities include land classification activities. The implementation of the land evaluation process takes into account all aspects that have been determined so that land use can be maximized. Candikuning Village has land use patterns and coral reef methods that have not shown harmony with existing land conditions. This study aims to determine the suitability of land use in the highlands of Candikuning Village and to determine the suitability of agricultural land in Candikuning Village. The method used is the method of matching actual data on land with ideal data and calculating vertical intervals and horizontal intervals for land conservation. The results showed that: i) land capability classes in the study area were class I to class VII, ii) land use adjustments obtained were 37 suitable lands and 3 lands classified as unsuitable, iii) technical conservation evaluation with VI and HI calculations was carried out on 3 lands that were not suitable, iv) the direction of land use and technical conservation was adjusted to the conditions of the land unit. The conclusion obtained is that there are 37 land uses in the research location according to the land capability class while the other 3 lands include land 4, land 12 and 22 do not show land use suitability. Evaluation of technical conservation is given conservation directions according to the vertical interval and horizontal interval according to FAO (1986).

show abstract

“…The Kreo watershed has a hilly topography and has experienced a decline in the quality of land and water resources caused by several triggering factors. The most dominant trigger factor is the influence of agricultural activities, namely the way farmers cultivate the land, high rainfall, and the expansion of agricultural land in protected areas (Setyaningsih et al, 2019). Land use and people's livelihoods in the Kreo watershed are still oriented to agricultural activities, especially in the upstream and middle parts (Muyassaroh and Juhadi, 2015).…”

Section: Introductionmentioning

confidence: 99%

The impact of agricultural waste on river water quality of kreo watershed in Semarang city

Setyaningsih

Sanjaya²

2022

IOP Conf. Ser.: Earth Environ. Sci.

View full text Add to dashboard Cite

Agricultural waste, especially from the use of fertilizers and pesticides, has become a serious problem in several countries because it has caused a decrease in river water quality. The land use and livelihoods of the people in the Kreo watershed are oriented towards agricultural activities. This study aims to (1) analyze the pattern of agricultural land use in the Kreo watershed and (2) analyze the impact of agricultural waste on river water quality in the Kreo watershed. The method used is descriptive quantitative. Analysis of the impact of agricultural waste on river water quality was carried out by laboratory testing of river water samples that referred to the criteria for water quality standards based on class according to Government Regulation of the Republic of Indonesia Number 82 of 2001 for class I river designation. Laboratory tests of water samples used parameters TSS, TDS, Nitrate, BOD, and COD. While the analysis of the status of water quality using the STORET method. The results showed that the pattern of use of rice fields was clustered upstream and in the middle, farmland was clustered in the downstream and mixed gardens were spread out in the upstream, middle, and downstream areas. The status of river water quality in the upstream and middle parts of the Kreo watershed has been lightly polluted, while the downstream still meets the quality standards. The river water will be harmful to human health if it is intended as a raw source of drinking water.

show abstract

Kajian Kerusakan Lahan Di Daerah Aliran Sungai (Das) Kreo Akibat Pembangunan Pemukiman Di Sekitar Waduk Jatibarang Kota Semarang

Cited by 5 publications

References 0 publications

Trend Analysis of Land Change in the Kreo Sub-watershed Jatibarang Reservoir, Semarang City

Trend Analysis of Land Change in the Kreo Sub-watershed Jatibarang Reservoir, Semarang City

Evaluasi Penggunaan Lahan dan Teknik Konservasi Lahan di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan

The impact of agricultural waste on river water quality of kreo watershed in Semarang city

Contact Info

Product

Resources

About