<p class="Keywords">Peningkatan jumlah penduduk Indonesia menjadi masalah krusial. Proyeksi Bappenas (2018), jumlah pertumbuhan penduduk Indonesia pada tahun 2018 mencapai 265 juta jiwa. Hal ini berbanding lurus dengan peningkatan kebutuhan tempat hunian di Indonesia, akibatnya lahan yang tersedia semakin berkurang, sehingga saat ini banyak dikembangkan hunian kolektif dengan pemanfaatan partisi. Namun, partisi yang dijual di pasaran saat ini masih memiliki banyak kekurangan, yaitu tidak dapat meredam suara, tidak tahan air, mudah berjamur, dan mudah terbakar. Perlu adanya partisi yang kedap suara, tahan air, bebas jamur, dan tahan api sehingga dilakukan penelitian mealui pemanfaatan cangkang <em>Pila ampullacea</em> (CPA) dan blotong tebu serta <em>coating</em> TiO<sub>2</sub> dan Al<sub>2</sub>O<sub>3</sub>. CPA dan blotong tebu memiliki potensi besar sebagai bahan pengganti material dalam pembuatan partisi karena jumlahnya yang melimpah serta ramah lingkungan. Pengujian <em>Smart</em> partisi diawali dari pembuatan formula partisi, uji fisik, dan uji kimia. Pembuatan formula <em>Smart</em>-Partisi digunakan perbandingan 5%, 10%, dan 15 % CPA dan blotong tebu. Kemudian dilakukan penambahan <em>coating</em> TiO<sub>2</sub> dan Al<sub>2</sub>O<sub>3</sub>. Hasil fisik <em>Smart</em>-partisi berupa papan penyekat tiga lapis dengan blotong tebu sebagai peredam suara pada bagian tengah partisi. Melalui hasil uji yang telah dilakukan, formula terbaik <em>Smart</em>-Partisi adalah 10%. Uji ini dilakukan juga dengan membandingkan beberapa partisi (<em>kalsiboard</em> dan <em>gypsum</em>).</p>