2018
DOI: 10.24114/jg.v10i2.10411
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kajian Ekosistem Hutan Mangrove di Muara Sungai Batang Manggung Kecamatan Pariaman Utara Kota Pariaman Provinsi Sumatera Barat

Abstract: Penelitian ini memiliki tujuan untuk : (i) mengkaji karakteristik vegetasi dan  kerusakan ekosistem hutan mangrove, dan (ii) mengkaji kondisi fisik-kimia ekosistem hutan mangrove. Metode perolehan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data karakteristik vegetasi diperoleh melalui metode transek dan petak contoh. Data ini dijadikan acuan dalam menentukan tingkat kerusakan ekosistem mangrove. Kondisi fisik-kimia diperoleh melalui pengukuran lapangan dan analisis laboratorium.Hasil penelitian menunjukkan … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(2 citation statements)
references
References 3 publications
(3 reference statements)
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Salah satu ekosistem mangrove yang mengalami degradasi menempati wilayah di sekitar Muara Sungai Batang Apar Kecamatan Pariaman Utara. Survei lapangan awal menunjukkan fakta bahwa beberapa lokasi di Muara Sungai Batang Apar terdapat beberapa pohon mangrove yang mati dan tidak tumbuh dengan baik (Suryani, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Salah satu ekosistem mangrove yang mengalami degradasi menempati wilayah di sekitar Muara Sungai Batang Apar Kecamatan Pariaman Utara. Survei lapangan awal menunjukkan fakta bahwa beberapa lokasi di Muara Sungai Batang Apar terdapat beberapa pohon mangrove yang mati dan tidak tumbuh dengan baik (Suryani, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kawasan hutan mangrove Desa Mangguang pada tahun 2012 sampai tahun 2015 telah mengalami penurunan jumlah jenis mangrove dari 20 jenis menjadi 5 jenis (Leilani et al, 2017;Suryani, 2018). Sementara itu, pada tahun 2018 kawasan ini telah dialih fungsikan sebagai kawasan wisata dengan disertai pembangunan jembatan panjang.…”
Section: Pendahuluanunclassified