2019
DOI: 10.24843/ajoas.2018.v08.i02.p10
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kajian Beberapa Cara Fermentasi yang Dilakukan oleh Petani terhadap Mutu Biji Kakao (Theobroma cacao L.)

Abstract: Study of Assorted Fermentation Methods Conducted by Local Farmers on the Quality of VCocoa Beans (Theobroma Cacao L.). Various fermentation methods have been done by local farmers, however there has been no report on the quality of cocoa beans from those methods. This study aims were to identify various ways of cocoa beans fermentation conducted by local farmers; to compare between quality of fermented beans produced by local farmers and suggested quality of fermented beans; and o obtain a simple fermentation … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
1
0
4

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
2
1

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(5 citation statements)
references
References 3 publications
0
1
0
4
Order By: Relevance
“…Gambar 1 menunjukan bahwa populasi L. lactis diawal fermentasi sebesar 10 6 log CFU/g, kemudian naik menjadi 10 8 log CFU/g setelah 36 jam fermentasi dan terus naik menjadi 10 9 log CFU/g setelah 72 jam fermentasi turun sampai 10 5 log CFU/g, sampai akhir fermentasi menjadi 10 6 log CFU/g. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian [19] bahwa pertumbuhan optimum bakteri asam laktat terjadi setelah jam ke 36 dengan populasi L. lactis 10 8 -10 9 log CFU/g [19] serta hasil penelitian [20] yang menyatakan bahwa L. lactis naik sampai 72 jam fermentasi. Aktivitas L. lactis selama fermentasi juga ditunjukan dengan produksi asam laktat, sedangkan populasi L. lactis diawal fermentasi sebesar 10 7 logCFU/g dan kandungan asam laktat 0,35%.…”
Section: Gambarunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Gambar 1 menunjukan bahwa populasi L. lactis diawal fermentasi sebesar 10 6 log CFU/g, kemudian naik menjadi 10 8 log CFU/g setelah 36 jam fermentasi dan terus naik menjadi 10 9 log CFU/g setelah 72 jam fermentasi turun sampai 10 5 log CFU/g, sampai akhir fermentasi menjadi 10 6 log CFU/g. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian [19] bahwa pertumbuhan optimum bakteri asam laktat terjadi setelah jam ke 36 dengan populasi L. lactis 10 8 -10 9 log CFU/g [19] serta hasil penelitian [20] yang menyatakan bahwa L. lactis naik sampai 72 jam fermentasi. Aktivitas L. lactis selama fermentasi juga ditunjukan dengan produksi asam laktat, sedangkan populasi L. lactis diawal fermentasi sebesar 10 7 logCFU/g dan kandungan asam laktat 0,35%.…”
Section: Gambarunclassified
“…Kosentrasi asam asetat tertinggi terjadi pada jam ke 72 yaitu 15%, kemudian turun sampai 9% diakhir fermentasi. Hal ini sejalan dengan penelitian [20] bahwa selama fermentasi terbentuk alkohol, asam laktat, asam asetat dan peningkatan suhu fermentasi. Bertambahnya kosentrasi asam asetat menunjukan aktifitas A. aceti meningkat sehingga peningkatannya juga ditandai dengan peningkatan suhu fermentasi.…”
Section: Gambarunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Di sisi lain, keinginan petani untuk dapat segera memperoleh uang pembayaran biji kakao menjadi salah satu kendala sedangkan jika biji kakao terlebih dahulu difermentasi dianggap menunggu terlalu lama [6]. Padahal dengan melakukan fermentasi dengan waktu 5-7 hari dapat meningkatkan citarasa dan aroma yang lebih baik, hal ini karena adanya proses biokimia yang terjadi selama fermentasi [7] [8].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…It is used as animal feed, charcoal, and also as compost. Pradnyawati et al [5] explained that the content in the cocoa husk is not much different from the content in cocoa beans, which contain low water content and fat content ranging from 42-52% and have a distinctive strong chocolate taste. So, the cocoa husk can be used as a substitute for cocoa powder, reducing product prices.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%