“…Penyebaran trematodosis dipengaruhi oleh faktor topografi, iklim dan faktor lain yang ada hubungannya dengan tatalaksana beternak, terutama adanya vektor siput Lymnaea sp.sebagai inang antara (Munadi, 2011). Rendahnya populasi siput sebagai inang antara juga berpengaruh terhadap rendahnya prevalensi trematodosis (Mubarok et al, 2015). Adanya variasi tingkat infeksi parasit secara keseluruhan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti lingkungan yang berbeda, nutrisi, sistem manajemen pemeliharan, musim, umur, jenis sapi dan metode diagnosa yang digunakan (Dwinata et al, 2018) Berdasarkan hasil pemeriksaan (Tabel 2) teridentifikasi jenis cacing yang dominan menginfeksi pada kedua system pola pemeliharaan sapi adalah jenis Nematoda yaitu spesies: Strongyloides sp, Cooperia sp, Trichostrongylus sp dan jenis protozoa spesies Eimeria sp dan Buxtonella sp, meskipun jumlah teridentifikasi lebih banyak pada pola pemeliharaan sapi secara semi intensif dibandingkan pola pemeliharaan sapi secara intensif, tetapi pada kedua system tersebut sama-sama terinfestasi, artinya pola penyebaran infestasi cacing tersebut memiliki resiko kerugian yang sama bagi produktivitas ternak.…”