2018
DOI: 10.30821/miqot.v41i2.401
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Islam, Patron Sosial, Pseudo Identitas Masyarakat Perkotaan Di Kota Medan

Abstract: <strong>Abstrak</strong><strong>: </strong>Kota Medan memiliki masyarakat yang relatif heterogen sehingga sangat diperlukan kesadaran yang tinggi untuk menjaga kondusivitas wilayah ini. Pluralitas bisa dianggap sebagai potensi bukan ancaman terhadap disintegrasi bangsa. Ada dua opsi yang ditawarkan dalam kegiatan yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat yaitu dengan melakukan <em>melting pot</em> dan <em>non-melting pot</em>. Keduanya memiliki keunggulan mau… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 3 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Masyarakat perkotaan seringkali atau kerap dikenal dengan masyarakat urban, yaitu masyarakat yang dalam kehidupannya dipenuhi dengan unsur heterogenitas, egois dan cenderung individualis, serta rawan akan konflik (Siregar, 2018). Beberapa orang memandang masyarakat urban juga lebih lekat dengan modernitas dan sudah meninggalkan hal-hal yang berbau takhayul atau menghindari kepercayaankepercayaan pada kekuatan magis tertentu dan lebih bersifat rasional dalam menjalani kehidupan (Nugroho, 2018;Alawiyah & Liata, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Masyarakat perkotaan seringkali atau kerap dikenal dengan masyarakat urban, yaitu masyarakat yang dalam kehidupannya dipenuhi dengan unsur heterogenitas, egois dan cenderung individualis, serta rawan akan konflik (Siregar, 2018). Beberapa orang memandang masyarakat urban juga lebih lekat dengan modernitas dan sudah meninggalkan hal-hal yang berbau takhayul atau menghindari kepercayaankepercayaan pada kekuatan magis tertentu dan lebih bersifat rasional dalam menjalani kehidupan (Nugroho, 2018;Alawiyah & Liata, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dengan kata lain, dapat dinyatakan bahwa modal sosial terbukti memengaruhi kemiskinan rumah tangga di Indonesia pada tahun 2018. bangsa dan agama lain. Kajian Siregar (2018) pada masyarakat perkotaan di Kota Medan menuturkan bahwa masyarakat di sana relatif heterogen dengan berbagai suku bangsa dan agama serta sangat mudah menemukan tempat ibadah dari berbagai agama. Berbeda dengan masyarakat perkotaan, masyarakat perdesaan terbiasa menghadapi kondisi homogen di lingkungannya sehingga ketika dihadapkan pada keberadaan kelompok lain, seperti suku bangsa dan agama lain, maka akan mengalami 'shock' dan cenderung kurang dapat menerima keberadaan orang 'asing' dengan tujuan untuk mempertahankan tradisi yang telah berlangsung sejak lama (Siregar, 2018).…”
Section: Pengaruh Modal Sosial Terhadap Kemiskinan Rumah Tangga DI In...unclassified