This study was conducted to investigate the presence of shiga toxin producing Escherichia coli (STEC) and the possibility of carrying rfbE gene and H7 flagellar on meat, liver, and stool samples collected from Jakarta Province of Indonesia. A total of 51 samples collected from meat, liver, and stool of slaughtered cattle from qurban festival were tested using conventional culture and multiplex PCR methods. STEC non O157 were detected in meat (5.3%) and stool (8.3%) with one isolate from stool carried H7 flagellar. However, all isolates were lacking of rfbE gene. In antimicrobial susceptibility tests, the STEC isolates showed antibiotic resistance to erythromycin and oxacillin. Overall, the result shows that meat and liver of this origin activity represents a potential risk to human health.
Key words: STEC, multiplex PCR, meat, feces, antimicrobial
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi keberadaan Escherichia coli penghasil racun shiga (STEC) dan kemungkinan adanya gen rfbE dan flagella H7 pada strain yang ditemukan di dalam sampel daging, hati dan feses yang diisolasi dari provinsi Jakarta, Indonesia. Sejumlah 51 sampel dikoleksi dari daging, hati dan feses sapi yang dipotong pada hari raya kurban diuji menggunakan metode konvensional kultur dan multiplex PCR. Hasil studi menunjukkan STEC non-O157 terdeteksi di daging (5,3%) dan feses (8,3%) sapi dengan satu isolat terdeteksi membawa flagela H7. Akan tetapi, semua isolat tidak membawa gen rfbE. Sensitivitas bakteri terhadap berbagai antibiotik juga diuji dalam penelitian ini. Isolat STEC menunjukkan sifat resisten terhadap eritromisin dan oxacilin. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menunjukkan adanya potensi cemaran STEC pada daging dan hati hewan kurban dalam studi ini yang dapat mengancam kesehatan masyarakat.