Interventions for managing halitosis

Nagraj, Sumanth Kumbargere; Eachempati, Prashanti; Uma, Eswara; Singh, Vijendra Pal; Ismail, Noor Huda; Varghese, Eby

doi:10.1002/14651858.cd012213.pub2

Cited by 21 publications

(21 citation statements)

References 134 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…This condition often results in nervousness, humiliation, and social difficulties, such as the inability to approach people and speak to them [2][3][4][5][6]. Halitosis experiences from about 15% to 60% of the human population worldwide [7][8][9][10][11][12]. Halitosis can be divided into extra-oral halitosis (EOH) and intra-oral halitosis (IOH) [2,3,5].…”

Section: Introductionmentioning

confidence: 99%

The Role of Oral Microbiota in Intra-Oral Halitosis

Hampelska

Jaworska

Babalska

et al. 2020

JCM

View full text Add to dashboard Cite

Halitosis is a common ailment concerning 15% to 60% of the human population. Halitosis can be divided into extra-oral halitosis (EOH) and intra-oral halitosis (IOH). The IOH is formed by volatile compounds, which are produced mainly by anaerobic bacteria. To these odorous substances belong volatile sulfur compounds (VSCs), aromatic compounds, amines, short-chain fatty or organic acids, alcohols, aliphatic compounds, aldehydes, and ketones. The most important VSCs are hydrogen sulfide, dimethyl sulfide, dimethyl disulfide, and methyl mercaptan. VSCs can be toxic for human cells even at low concentrations. The oral bacteria most related to halitosis are Actinomyces spp., Bacteroides spp., Dialister spp., Eubacterium spp., Fusobacterium spp., Leptotrichia spp., Peptostreptococcus spp., Porphyromonas spp., Prevotella spp., Selenomonas spp., Solobacterium spp., Tannerella forsythia, and Veillonella spp. Most bacteria that cause halitosis are responsible for periodontitis, but they can also affect the development of oral and digestive tract cancers. Malodorous agents responsible for carcinogenesis are hydrogen sulfide and acetaldehyde.

show abstract

Section: Introductionmentioning

confidence: 99%

The Role of Oral Microbiota in Intra-Oral Halitosis

Hampelska

Jaworska

Babalska

et al. 2020

JCM

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Kuesioner pengetahuan (Knowledge/K) berisi 14 pertanyaan mengenai pengetahuan kesehatan gigi dan mulut yang dinilai dari lima aspek dan kuesioner tindakan menjaga kesehatan gigi dan mulut (tindakan menjaga kesehatan gigi dan mulut/B) berisi 14 pertanyaan yang dinilai dari tiga aspek. Kategori tingkat pengetahuan dibagi menjadi: tinggi (10-14), sedang (5)(6)(7)(8)(9), dan rendah (0-4); kategori tindakan menjaga kesehatan gigi dan mulut dibagi menjadi: baik (42-56), sedang (28-41), dan buruk (14-27); sedangkan kategori keluhan dibagi menjadi bermasalah dan tidak bermasalah.…”

Section: Metode Penelitianunclassified

“…Lidah, salah satu organ yang berperan penting dalam fungsi pengunyahan, memiliki struktur permukaan yang berbeda dengan enamel gigi sehingga penggunaan pembersih lidah (seperti tongue scraper atau bagian belakang kepala sikat gigi) lebih direkomendasikan daripada menggunakan bulu sikat gigi. 9,10 Hasil dari tindakan menjaga kesehatan gigi dan mulut mahasiswa Undip umumnya berada dalam kategori sedang. Berdasarkan jawaban responden, tindakan berupa kunjungan dan pemeriksaan ke dokter gigi secara teratur serta penggunaan dental floss masih minim dilakukan.…”

Section: Bahasanunclassified

Hubungan Pengetahuan dan Tindakan Menjaga Kesehatan Gigi Mulut dengan Keluhan Subyektif Permasalahan Gigi Mulut pada Mahasiswa Kesehatan dan Non Kesehatan

Skripsa¹,

Unique²,

Hermawati³

2021

View full text Add to dashboard Cite

Individual behavior related to oral health could cause poor oral condition. Health behavior consists of domains of knowledge, attitude, and action related to health, including oral health. This study was aimed to evaluate the relationship between knowledge and action to maintain oral health and subjective complaints related to oral condition of medical and non-medical students. This was an analytical and observational study with a cross sectional design. Samples were medical and non-medical students obtained by using the consecutive sampling technique. Data were collected at Diponegoro University using online questionnaire through the Google form platform regarding knowledge, actions to maintain oral health, and subjective complaints of oral health problems. Data were analyzed by using the chi-square test. The results showed that the majority of students had a high level of knowledge about dental and oral health, meanwhile, their action to maintain oral health was in moderate level. The levels of knowledge and action to maintain oral health of medical students were better than of the non-medical students. Dental and oral health problems most frequently complained were recurrent aphtous ulcers (RAU) and dental caries. The chi-square test showed a p-value of 0.023 between the action to maintain oral health and subjective complaints of oral health problems. In conclusion, there was a significant relationship between the action to maintain oral health and subjective complaints of oral health problems.Keywords: knowledge, action to maintain oral health, dental and oral health problem Abstrak: Salah satu faktor penyebab permasalahan gigi dan mulut ialah perilaku terkait kesehatan gigi dan mulut. Perilaku kesehatan terdiri dari domain pengetahuan, sikap, dan tindakan yang berkait-an dengan kesehatan termasuk kesehatan gigi dan mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan tindakan menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan keluhan subyektif permasalahan gigi dan mulut pada mahasiswa kesehatan dan non kesehatan. Jenis penelitian ialah observasional analitik dengan desain potong lintang. Sampel penelitian ialah mahasiswa kesehatan dan non kesehatan, diperoleh dengan teknik consecutive sampling. Pengambilan data dilakukan di Universitas Diponegoro dengan menggunakan kuesioner online melalui platform Google form ten-tang pengetahuan, tindakan menjaga kesehatan gigi dan mulut, dan keluhan subyektif permasalahan kesehatan gigi dan mulut. Analisis statistik menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menun-jukkan tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut mahasiswa umumnya tinggi, sedangkan tindak-an menjaga kesehatan gigi dan mulut umumnya berada pada kategori sedang. Tingkat pengetahuan dan tindakan menjaga kesehatan gigi dan mulut mahasiswa kesehatan lebih baik daripada yang non kesehatan. Permasalahan yang terbanyak dikeluhkan ialah recurrent aphtous ulcers (RAU) dan karies gigi. Uji chi-square mendapatkan nilai p=0,023 untuk hubungan tindakan menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan keluhan subyektif permasalahan kesehatan gigi dan mulut. Simpulan penelitian ini ialah terdapat hubungan bermakna antara tindakan menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan keluhan subyektif permasalahan kesehatan gigi dan mulut.Kata kunci: pengetahuan, tindakan menjaga kesehatan gigi dan mulut, masalah kesehatan gigi mulut

show abstract

“…Hal ini berdasarkan kerangka teori bahwa mengatasi halitosis dilakukan dengan membersihkan per mukaan lidah untuk menghilangkan koloni bakteri anaerob yang memproduksi gas VSCs yang merupakan penyebab terjadinya halitosis. 5,6,7,8 Berdasarkan keterangan dari para sampel penelitian ini, mereka merasakan kondisi mulutnya lebih baik setelah dilakukan kegiatan penggunaan tongue scraper setelah menyikat gigi maupun pada sampel yang hanya menyikat gigi saja. Namun bila kedua cara tersebut dibandingkan, maka berdasarkan hasil penelitian ini ternyata membersihkan lidah dengan menggunakan tongue scraper setelah menyikat gigi menunjukkan reduksi halitosis yang lebih efektif bila dibandingkan dengan hanya menggunakan sikat gigi saja.…”

Section: Pembahasanunclassified

“…3,4,5 Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan penggunaan tongue scraper lebih efektif mereduksi halitosis dibandingkan dengan penggunaan sikat gigi untuk membersihkan lidah. 7,8 Namun Laleman et al 9 pada penelitiannya terhadap pasien periodontitis menunjukkan bahwa baik tongue scraper maupun sikat gigi tidak berpengaruh terhadap reduksi halitosis. Sehubungan dengan masih terdapatnya kontroversi mengenai pengguna an tongue scraper dalam mengatasi halitosis maka dipandang perlu dilakukannya penelitian mengenai hal tersebut.…”

unclassified

Perbedaan Antara Menyikat Gigi Dengan Menyikat Gigi Disertai Penggunaan Tongue Scraper Pada Pasien Halitosis

Widyastuti

2021

JITEKGI

View full text Add to dashboard Cite

Latar belakang: Halitosis atau bau mulut adalah bau yang tidak enak yang berasal dari rongga mulut. Halitosis menjadi permasalahan kesehatan mulut yang mempengaruhi psikologi dan kehidupan sosial. Halitosis berasal dari gas Volatile Sulfur Compounds (VSCs) yang terdiri atas hydrogen sulfida, metil merkaptan, dan dimetil sulfida. Cara mekanis menghilangkan halitosis dengan menyikat gigi dan penggunaan tongue scraper. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan menyikat gigi dengan menyikat gigi disertai penggunaan tongue scraper pada pasien halitosis. Metode: Pasien dewasa dengan halitosis secara acak diminta untuk menyikat gigi atau menyikat gigi disertai penggunaan tongue scraper. Metode organoleptik digunakan untuk mengukur halitosis sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil penelitian: Sampel sejumlah 45 orang dibagi secara acak menjadi 2 kelompok perlakuan. Sebelum perlakuan, skor halitosis secara statistik tidak terdapat perbedaan yang bermakna antar ke dua kelompok. Antara sebelum dan sesudah perlakuan, secara statistik terlihat reduksi halitosis pada ke dua kelompok. Sesudah perlakuan secara statistik terdapat perbedaan skor halitosis yang signifikan antar ke dua kelompok. Kesimpulan: Terjadi reduksi halitosis baik pada menyikat gigi ataupun pada menyikat gigi disertai penggunaan tongue scraper. Reduksi halitosis pada menyikat gigi disertai penggunaan tongue scraper lebih besar dibandingkan hanya dengan menyikat gigi saja. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi perawatan pasien halitosis.

show abstract

Interventions for managing halitosis

Cited by 21 publications

References 134 publications

The Role of Oral Microbiota in Intra-Oral Halitosis

The Role of Oral Microbiota in Intra-Oral Halitosis

Hubungan Pengetahuan dan Tindakan Menjaga Kesehatan Gigi Mulut dengan Keluhan Subyektif Permasalahan Gigi Mulut pada Mahasiswa Kesehatan dan Non Kesehatan

Perbedaan Antara Menyikat Gigi Dengan Menyikat Gigi Disertai Penggunaan Tongue Scraper Pada Pasien Halitosis

Contact Info

Product

Resources

About