Influencing Green Purchase Intention through Eco Labels and User-Generated Content

Abstract

The purpose of the study is to investigate how environmental concern, eco-labelling, influencers and user-generated content affect Generation Z’s green purchase intention. The objective of this study is to contribute with a new scope that combines influencers and user-generated content on digital platforms with environmental concern for Generation Z. The study also aims to add new value in predicting Generation Z’s green purchase intention and results that can be implemented in future marketing strategies. To test the framework, a quantitative research approach, with an online survey, was applied to collect data from Generation Z. The sample size consisted of 393 individuals from Generation Z. Structural Equation Modelling was applied to test the hypothesized framework. All hypotheses were accepted, and hence, this research has identified key variables to predict Generation Z’s green purchase intention. Additionally, this paper found that environmental concern has a significant positive impact on Generation Z’s user-generated content and eco-labelling, and influencers positively affect Generation Z’s user-generated content. This study can aid companies that employ an influencer marketing approach to comprehend how they can motivate customers to buy sustainable products more frequently. This study provides crucial and valuable insights into further understanding how the sustainable consumption behavior of Generation Z can be impacted by the utilization of influencer marketing and their concern for the environment. It also provides a deeper understanding of how influencers and their perceived concerns for the environment can be combined with user-generated content and eco-labelling, as well as subsequent effects on the green purchase intention of members of Generation Z.

Antecedent Dari Green Hotel Visit Intention

“…Eco-labelling merupakan suatu bentuk keramahan lingkungan yang bertujuan untuk mengkomunikasikan atau menciptakan kepedulian produk barang atau jasa yang ramah lingkungan saat organisasi atau perusahaan sedah menyadari bahwasannya hal tersebut dapat berpengaruh positif terhadap promosi produk hijau, menurut (Panopoulos et al, 2022). Produksi yang berkelanjutan adalah suatu konsep pertama dari prespektif perusahaan, konsumsi yang berkelanjuta lebih relevan untuk konsumen, mekanisme yang mendukung pengaruh Eco-label perlu dianalisis dan dijelaskan dengan melihat perbedaan individu menurut (Panopoulos et al, 2022). Jadi lingkungan yang bermasalah dapat berpotensi dalam peningkatan kerentanan dari konsumen pada dampak yang ditimbulkan oleh Eco-label menurut (Lee, 2015).…”

“…Environmental concern berfokus pada sikap tentang perlindungan lingkungan serta masalah lingkungan dengan cara melakukan evaluasi bagian-bagian secara afektif dan kognitif, dan kepedulian lingkungan juga merupakan faktor yang dapat berpengaruh secara penting dalam perilaku yang ramah lingkungan menurut (Geiger et al, 2019a). Kepedulian lingkungan yang ditunjukkan oleh konsumen atau individu dapat didorong dan diinformasikan dengan dengan berbagai pengetahuan yang ada, menurut (Panopoulos et al, 2022). Menurut (Geiger et al, 2019a) dapat dismpulkan bahwa dalam hal ini kepedulian lingkungan dapat dipengaruhi oleh keikutsertaan individu atau konsumen dalam berkontribusi untuk menciptakan kegiatan yang ramah lingkungan.…”

“…Influencer atau para pembuat konten yang sudah memiliki nama dan terkenal sanggup menciptakan dan mengajak kepada kesadaran tentang adanya masalahmasalah yang timbul lingkungan menurut (Bedard & Tolmie, 2018). Perilaku dari seorang influencer dapat berpengaruh pada cara bersikap, berpikir, berpendapat, berprilaku serta memiliki niat yang kebanyakan dari mereka dapat mengajak seseorang atau individu untuk bisa mengikuti apa yang mereka kerjakan atau lakukan sehari-hari menurut (Panopoulos et al, 2022). Pemasaran produk barang atau jasa melalui media sosial dapat menigkatksn kesadaran terhadap merek perusahaan atau organisasi melalui loyalitas yang dibentuk oleh pelanggan baru ataupun calon pelanggan yang baru di masa depan menurut (de Veirman & Hudders, 2020).…”

“…Niat pembelian yang ramah lingkungan oleh masyarakat atau seseorang terbukti dalam pemilihan hotel yang ramah lingkungan dengan memiliki eco-label pada produk jasa mereka yakni dengan sebutan green hotels, menurut (Mas'od & Chin, 2014). Konsumen pada saat ini bersedia melakukan pembelian produk jasa yang ramah lingkungan dengan alasan yang telah mendasar yakni tentang pemanfaatan kebutuhan bagi lingkungan ke depannya, karena alasan tersebut green purchase intention dapar dijelaskan sebagai pembelian untuk membeli produk barang atau jasa tertentu yang ramah dan peduli pada lingkungan, menurut (Panopoulos et al, 2022).…”

“…Faktor yang utama dalam hal pengidentifikasian produk hijau atau produk yang ramah lingkungan adalah dengan cara melakukan pemasaran melalui influencer. Influencer memiliki kekuatan dalam mendorong perilaku atau sikap seorang individu atau konsumen dalam pembelian yang terus menerus terutama di lingkun anak-anak muda, (Panopoulos et al, 2022). Menurut (Panopoulos et al, 2022) menyatakan bahwa perlu diingat bahwa seorang konsumen yang berasal dari kalangan anak muda telah terbukti memiliki afinitas yang lebih tinggi dengan influencer di media sosial.…”