2021
DOI: 10.23887/jish-undiksha.v10i3.38822
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Indeks Toleransi Antarumat Beragama Di Kabupaten Lombok Timur

Abstract: Realitas toleransi sebagai fakta sosial tidak akan memadai apabila dipotret hanya dari satu sisi yang tidak mampu mengungkap makna di balik fakta, karena toleransi tidak hanya berdimensi emik, tetapi juga berdimensi etik. Artikel ini bertujuan untuk memaparkan dan menjelaskan indeks toleransi antarumat beragama di Kabupaten Lombok Timur menurut perspektif fakta sosial sesuai kondisi sekarang. Penelitian ini meggunakan pendekatan kuantitatif metode survey. Pengumpulan data menggunakan teknik angket tertutup dan… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
4
0
6

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 10 publications
(14 citation statements)
references
References 7 publications
0
4
0
6
Order By: Relevance
“…Kajian mengenai toleransi umat beragama untuk menghindari ketegangan antaragama diperlukan interaksi sosial yang berkesinambungan. Kesadaran toleransi tampak pada sikap saling menghargai dan menghormati (Tohri et al, 2021). Potret masyarakat yang mutietnik di Sulawes Utara tampak pada kajian Wahab menggambarkan bahwa pola interaksi di Kampung Jawa Tondano merepresentasikan pola interaksi sosial masyarakat Minahasa dan Tomohon.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Kajian mengenai toleransi umat beragama untuk menghindari ketegangan antaragama diperlukan interaksi sosial yang berkesinambungan. Kesadaran toleransi tampak pada sikap saling menghargai dan menghormati (Tohri et al, 2021). Potret masyarakat yang mutietnik di Sulawes Utara tampak pada kajian Wahab menggambarkan bahwa pola interaksi di Kampung Jawa Tondano merepresentasikan pola interaksi sosial masyarakat Minahasa dan Tomohon.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Masyarakat senantiasa mengkampanyekan bahwa bagaimana kita itu harus hidup berdampingan dalam keberagaman artinya kita tidak harus mencari sebuah titik temu yang kemudian harus membeda bedakan dan selalu menyalahkan tetapi kita harus betul-betul harus saling memahami. Maulana mengungkapkan bahwa hidup bersama dalam konteks masyarakat multietnik, perlu dibangun kehidupan kolektif dan saling menciptakan kehidupan yang harmonis (Tohri et al, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Namun kajian-kajian terdahulu khusus di Indonesia hanya fokus pada aspek pencegahan konfl ik antarumat beragama melalui pendekatan kearifan lokal misalnya, kerukunan hidup antar umat beragama berbasis kearifan lokal (Sabarudin & Arif, 2019); model pluralisme agama berbasis kearifan lokal (Azizah et al, 2020); akomodasi kultural dalam resolusi konfl ik bernuangsa agama di Indonesia (Prasojo & Pabbajah, 2020); membangun kerukunan umat beragama melalui model pembelajaran PAI berbasis kearifan lokal pada perguruan tinggi (Hadi & Bayu, 2021); model kerukunan dan tolerasi antar umat berlainan agama berbasis hukum adat (Muslih et al, 2021); peran hibualamo dalam penyelesaian konfl ik antar umat beragama (Tohe, 2021). Adapun seputar lainnya, kajiankajian mengenai pencegahan konfl ik antarumat beragama juga telah dilakukan oleh ; (Erawati, 2018); (Hafi dzi, 2019); (Hanif, 2019); (Ghufron, 2020); (Hasyim & Abdullah, 2020); (Fitriani & Siregar, 2021); (Tohri et al, 2021); (Hermawati et al, 2022); (Sinaga et al, 2022), berdasarkan hasil analisis terhadap kajian terdahulu belum penulis temukan peneliti yang menggunakan pendekatan berbasis kegiatan masyarakat dalam mengatasi pencegahan konfl ik antarumat beragama, padahal pendekatan berbasis kegiatan masyarakat juga jauh lebih bermakna dalam mengatasi atau mencegah terjadinya konfl ik antarumat beragama di tengah masyarakat.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Dimensi persepsi, sikap dan harapan pemerintah berada pada kategori tinggi. Penelitian indeks toleransi di Kabupaten Lombok Timur juga pernah dilakukan oleh Tohri et al (2021). Dalam penelitian ini dikemukakan bahwa realitas toleransi sebagai fakta sosial tidak akan cukup jika dipotret hanya dari satu sisi saja, yang tidak mampu mengungkapkan makna di balik fakta tersebut karena toleransi bersifat emik tetapi juga berdimensi etika.…”
Section: Pendahuluanunclassified