The platform will undergo maintenance on Sep 14 at about 7:45 AM EST and will be unavailable for approximately 2 hours.
2016
DOI: 10.1016/j.aaspro.2016.02.172
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Improving Physical and Chemical Soil Characteristic on Potatoes (Solanum tuberosum L.) Cultivation by Implementation of Leisa System

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
3
0
9

Year Published

2017
2017
2024
2024

Publication Types

Select...
7

Relationship

2
5

Authors

Journals

citations
Cited by 14 publications
(23 citation statements)
references
References 3 publications
0
3
0
9
Order By: Relevance
“…The application of chicken compost and KCl rose plant height and leaf number because higher plants will have more leaves, thereby affecting the surface area of sweet corn leaves. The function of chicken compost is to enhance the absorption and holding a capacity of water so that the roots more easily absorb nutrients contained in the soil (Setiyo et al, 2016). Nutrients that are absorbed will be used by plants to increase the vegetative growth of the plant.…”
Section: Resultsmentioning
confidence: 99%
“…The application of chicken compost and KCl rose plant height and leaf number because higher plants will have more leaves, thereby affecting the surface area of sweet corn leaves. The function of chicken compost is to enhance the absorption and holding a capacity of water so that the roots more easily absorb nutrients contained in the soil (Setiyo et al, 2016). Nutrients that are absorbed will be used by plants to increase the vegetative growth of the plant.…”
Section: Resultsmentioning
confidence: 99%
“…Grafik rata-rata jumlah umbi per pohon tanaman kentang pada masing-masing perlakuan Berdasarkan Gambar 6 menunjukkan hasil pengamatan jumlah umbi per pohon pada setiap perlakuan yang menunjukkan nilai rata-rata yang berbeda pada setiap perlakuan, untuk perlakuan tanpa naungan menghasilkan rata-rata 4,4 umbi per pohon, untuk perlakuan naungan bening menghasilkan ratarata 6,8 umbi per pohon, untuk perlakuan naungan merah menghasilkan rata-rata 5,5 umbi per pohon, dan untuk perlakuan naungan biru menghasilkan ratarata 4,7 umbi per pohon. Pada perlakuan naungan bening menghasilkan ratarata jumlah umbi 6,8 per pohon, yang berarti sudah memenuhi ukuran standar jumlah bibit untuk kentang bibit kelompok G0 yang dibudidayakan (Setiyo et al, 2017). Tabel 1.…”
Section: Pengaruh Penggunaan Naungan Plastik Dengan Warna Berbeda Terunclassified
“…Pada perlakuan tanpa naungan menghasilkan rata-rata berat umbi per pohon sebesar 167,6 gram, perlakuan naungan warna bening menghasilkan rata-rata berat umbi per pohon sebesar 257,6 gram, perlakuan naungan warna merah menghasilkan rata-rata berat umbi per pohon sebesar 163,7 gram, dan untuk perlakuan naungan warna biru menghasilkan rata-rata berat umbi per pohon sebesar 160,7 gram. Pada perlakuan naungan bening menghasilkan ratarata berat umbi 257,6 per pohon, yang berarti sudah memenuhi ukuran standar berat umbi untuk kentang bibit kelompok G0 yang dibudidayakan (Setiyo et al, 2017). Tanpa naungan, naungan merah dan naungan biru secara statistik nilai rata-rata ketiga perlakuan tidak berbeda signifikan, sedangkan tanpa naungan, naungan merah, naungan biru berbeda signifikan dengan naungan bening.…”
Section: Berat Umbi Per Pohonunclassified
“…Parameter sifat fisik tanah yang berhubungan dengan pertumbuhan tanaman kentang antara lain : struktur, kerapatan massa, kadar air tanah (Arsa et al, 2012). Sifat kimia tanah yang berhubungan dengan pertumbuhan tanaman hortikultura atau tanaman lainnya adalah pH tanah dan kandungan unsur hara (kesuburan tanah), KTK (kapasitas tukar kation) tanah (Setiyo et al, 2017), sedangkan sifat biologi tanah dicirikan oleh jumlah biota yang ada dalam tanah terutama di zona perakaran. Selain hal-hal tersebut di atas yang berpengaruh pada pertumbuhan tanaman adalah suhu tanah (Sudyastuti et al, 2007).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Suhu tertinggi terjadi pada perlakuan dosis kompos 4 kg/m 2 . Hal ini diduga karena pada perlakuan dosis kompos 4 kg/m 2 merupakan dosis kompos tertinggi (Setiyo et al, 2017), kondisi kesuburan dan kadar air mempengaruhi nilai panas spesifik, jika tanah semakin subur dengan kadar air tinggi maka panas spesifik juga tinggi, hal ini berdampak pada kecepatan penyerapan dan pelepasan panas dari tanah. Dosis kompos yang tinggi mempengaruhi kadungan bahan organik tanah, kadar air tanah dan mineral tanah sehingga mampu menahan suhu tanah.…”
Section: Sebaran Suhu Tanah Pada Jam Yang Berbedaunclassified