Improving Agricultural Resilience to Climate Change Through Soil Management

Abstract

ABSTRAKPerubahan iklim memengaruhi sifat-sifat tanah dan pertumbuhan tanaman. Beberapa praktik pengelolaan tanah berpotensi dapat mengurangi kerentanan terhadap kondisi iklim yang tidak menguntungkan. Tulisan ini mendiskusikan bagaimana perubahan iklim memengaruhi sifat-sifat tanah dan bagaimana seharusnya pengelolaan tanah disesuaikan untuk meningkatkan kapasitas adaptasi terhadap kondisi iklim yang ekstrem. Gejala utama perubahan iklim berupa peningkatan suhu atmosfer global, awal musim hujan dan musim kemarau yang sulit diduga, dan penurunan atau kenaikan jumlah curah hujan merupakan kondisi yang tidak menguntungkan yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman. Beberapa pendekatan, baik secara tunggal atau kombinasi dari dua atau lebih tindakan, bisa dipilih untuk beradaptasi dengan perubahan iklim. Ini termasuk olah tanah konservasi, konservasi tanah vegetatif dan mekanis, penggunaan mulsa, pemanenan air, pengelolaan hara, ameliorasi tanah, dan manajemen biologi tanah. Pengelolaan bahan organik tanah sangat sentral dalam praktik pengelolaan tanah karena bahan organik tanah berperan penting dalam meningkatkan kapasitas tanah memegang air, meningkatkan kapasitas infiltrasi dan perkolasi tanah, menyangga suhu tanah, serta meningkatkan kesuburan tanah dan aktivitas mikroba tanah. Teknik pengelolaan bahan organik dan praktik pengelolaan dan konservasi tanah yang dibahas dalam makalah ini merupakan cara yang relatif sederhana dan telah lama dikenal, tetapi sering diabaikan. Makalah ini menekankan kembali pentingnya penerapan praktik-praktik pengelolaan tanah tersebut untuk mempertahankan peran pertanian di tengah efek perubahan iklim yang lebih serius.

CLIMATE RISK MANAGEMENT FOR SUSTAINABLE AGRICULTURE IN INDONESIA: A REVIEW / Pengelolaan Resiko Iklim untuk Pertanian Berkelanjutan di Indonesia: Sebuah Tinjauan

“…Water deficit due to the longer duration of dry season causes high water evaporation and soil dryness. In the case of montmorillonitic soils, soil dryness is followed by shrinking and cracking, and in turn causing root damage (Agus et al 2015). Dryness also reduces the availability and retards uptake of nutrients by plants (Hillel 1997).…”

“…There are various soil management technologies that can readily be applied to lessen the negative impact of climate change including conservation tillage and vegetative soil conservation techniques (Agus et al 2015). Conservation tillage methods include various kinds of reduced tillage including no-till, strip-till, ridge-till and mulch-till (Willekens et al 2014).…”

Potensi dan Model Agroforestry untuk Rehabilitasi Lahan Terdegradasi di Kabupaten Berau, Paser dan Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur

“…Agroforestri diyakini merupakan salah satu teknik pengelolaan lahan yang bijak dalam menghadapi perubahan iklim (Agus et al 2015). Aspek ekonomi ditunjukkan oleh peningkatan produksi dan pendapatan yang bisa bersifat harian, mingguan, musiman, dan tahunan.…”

Sistem Alley Cropping: Analisis SWOT dan Strategi Implementasinya di Lahan Kering DAS Hulu

“…Hal ini akan mengurangi pelepasan CO 2 ke atmosfer sehingga peningkatan suhu udara/pemanasan global (global warming) berkurang. Menurut Agus et al (2016) sistem alley copping merupakan salah satu sistem agroforestry yang dapat meningkatkan kualitas tanah, mengurangi air limpasan permukaan. Selanjutnya sistem perakaran dari hedgerow yang dalam dan hasil pangkasannya menjadi sumber bahan organik yang memperbaiki struktur tanah.…”