Implikasi Corporate Governance Dalam Pelaksanaan Integrated Reporting Pada Bumn Nonkeuangan

Abstract

Implikasi Corporate Governance dalam Pelaksanaan Integrated Reporting pada BUMN Nonkeuangan. Penelitian ini berupaya untuk menelaah implikasi corporate governance serta keterlibatan aktif personel perusahaan pada pembuatan integrated reporting. Metode digunakan adalah regresi data panel pada 64 data perusahaan saham pemerintah nonkeuangan dan terindeks di BEI pada periode 2014-2017. Corporate governance pada BUMN nonkeuangan ini telah diterapkan dengan baik. Pilar utama dalam menjalankan kebijakan perusahaan dalam penyusunan pelaporan keuangan adalah direksi. Untuk mempertahankannya, direksi dan komisaris dipilih melalui proses pemilihan yang panjang dan tanpa campur tangan dari pemerintah sebagai pemilik saham terbesar.

Pelaporan Yang Terintegrasi Di Rev. 4.0: Siapkah BUMN Di Indonesia?

“…Penelitian ini menggunakan BUMN sebagai objek penelitian yang merupakan perusahaan yang mudah dipengaruhi oleh regulasi pemerintah. BUMN termasuk dalam perusahaan publik yang mayoritas pemilik sahamnya adalah pemerintah, sehingga perusahaan akan sangat berpengaruh dengan perubahan regulasi dan peran pemerintah dalam pengambilan keputusan salah satunya terkait dengan pelaporan perusahaan (Hapsari et al, 2019). BUMN dapat dijadikan sebagai pioneer di Indonesia dalam penerapan integrated reporting, sehingga penelitian ini bertujuan untuk melihat kesiapan BUMN yang terdaftar dalam bursa efek Indonesia dalam menerapkan integrated reporting baik secara mandatori atau voluntari.…”

“…Walaupun jika dilihat dari fungsinya, dewan direksi sebagai penentu kebijakan dan harus mampu untuk mengambil kebijakan yang tepat dalam pengelolaan sumber daya perusahaan dan pengelolaan sumber daya perusahaan untuk jangka pendek dan jangka panjang, termasuk dalam hal ini penentuan kebijakan dalam penerapan integrated reporting. Tugas direksi dengan adanya integrated reporting yaitu adanya pelaporan yang terintegrasi, adalah memudahkan dalam pengambilan keputusan yang dapat meningkatkan nilai perusahaan di masa mendatang (Hapsari et al, 2019). Hasil penelitian ini juga sejalan dengan Higgins et al (2019) yang menyatakan bahwa ukuran dewan direksi dapat mempengaruhi penerapan integrated reporting pada perusahaan, sehingga dengan keberadaan dewan direksi mampu meningkatkan kekuatan manajerial yang berfokus pada pelaporan sehingga akan memudahkan dalam penerapan integrated reporting.…”

“…Pada data dalam penelitian ini, bahwa rata-rata perusahaan sudah menerapkan peraturan yang ditetapkan OJK tahun 2015 melalui peraturan Nomor 55 yang mengatur tentang keberadaan minimal komite audit adalah tiga orang. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa komite audit dapat mempengaruhi laporan tahunan yang menggunakan integrated reporting (Agyei-Boapeah et al, 2019;Hapsari et al, 2019;Levillain & Segrestin, 2019). Independensi komite audit sesuai dengan tugasnya diharapkan dapat meminimalisir kejadian negatif yang mungkin dilakukan manajemen sehingga dapat menurunkan permasalahan keagenan (Pranesti & Kusuma, 2021).…”

Pengaruh Elemen-Elemen Good Corporate Governance Terhadap Integrated Reporting

“…Tugas seorang direksi dalam suatu perusahaan yaitu sebagai penentu kebijakan yang akan diambil dan menyusun strategi perusahaan untuk dapat mencapai tujuan jangka pendek, menengah, dan jangka panjang perusahaan (Nagesware W.D, 2019). Feng, Cummings, & Tweedie dalam penelitian Hapsari et al, (2019) mengungkapkan keberadaan direksi dapat mempengaruhi penerapan integrated reporting dimana kuantitas direksi dapat membuat kuantitas pengungkapan semakin meningkat. Banyaknya kuantitas dewan direksi mampu meningkatkan kekuatan manajerial dan dapat meningkatkan fokus pada pelaporan karena kuantitas anggota eksekutif di dewan meningkat.…”

Peran Entrenchment Effect Dari Konsentrasi Kepemilikan Untuk Peningkatan Kualitas Laba

“…Besarnya kekuasaan yang dimiliki memungkinkan pemegang saham mayoritas bertindak untuk memenuhi kepentingan sendiri, termasuk melakukan manajemen laba. Terkonsentrasinya kepemilikan pada pihak tertentu memicu adanya kesempatan pemegang saham pengendali untuk memutuskan terkait bagaimana distribusi laba bagi seluruh pemegang saham (Arthur et al, 2019;Hapsari et al, 2019). Kesempatan tersebut mendorong pemegang saham pe ngendali untuk termotivasi dalam mengambil seluruh manfaat pemegang saham minoritas (Altaf & Shah, 2018).…”