Pembelajaran Ilmu Tajwid Al-Qur'an di beberapa Taman Pendidikan Alquran (TPQ) umumnya dilakukan melalui metode sorogan atau tatap muka langsung antara guru dan murid, dengan menggunakan buku sebagai sumber utama materi pembelajaran, termasuk di TPQ Al-Asyraf. Dari kegiatan observasi yang telah dilakukan, ditemukan adanya kelemahan dari metode langsung tersebut, khususnya saat menghadapi Generasi Z yang telah terbiasa menikmati fasilitas multimedia dalam kesehariannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan teknologi Marker Based Augmented Reality (AR) pada pembelajaran Ilmu Tajwid Al-Qur’an. Media yang dirancang berbasis mobile android, sumber materi diambil dari buku Ilmu Tajwid karangan K.H Imam Zarkasyi, salah satu trimurti pendiri Pondok Modern Gontor Ponorogo. Konsep media pembelajaran dirancang dalam bentuk game AR mengikuti metode Mekanik, Dinamik, dan Aesthetic (MDA) framework, sementara perancangan media mengikuti langkah-langkah dari metode Software Development Life Cycle (SDLC) dengan pendekatan air terjun. Hasil dari riset menghasilkan sebuah aplikasi “Belajar Tajwid” yang berisikan contoh bacaan dari setiap hukum Mad dalam bentuk animasi tiga dimensi. Pengujian dilaksanakan melalui 4 tahap, yaitu uji fitur aplikasi menggunakan metode Black box menghasilkan nilai 100% dan uji kesesuaian aplikasi dengan berbagai perangkat android. Pengujian juga dilaksanakan melelui penyebaran kuesioner kepada seorang ahli materi Ilmu Tajwid Al-Qur’an mendapatkan nilai rata-rata 95%, ahli media dengan nilai rata-rata 90% serta kepada calon pengguna potensial dengan rata-rata nilai 92%, sehingga aplikasi game pembelajaran AR Belajar Tajwid dapat dikategorikan “layak” untuk digunakan sebagai media ajar baru dalam pembelajaran tajwid Al-Qur’an.