Implementasi Teknik Komunikasi Penyuluh Agama Buddha Dalam Menguatkan Nilai-Nilai Moderasi Beragama Di Kabupaten Banjarnegara

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan teknik komunikasi yang digunakan penyuluh agama Buddha, implementasi teknik komunikasi dalam menguatkan nilai-nilai moderasi beragama, serta tanggapan umat terkait nilai-nilai moderasi beragama yang disampaikan oleh penyuluh agama Buddha di Kecamatan Pagentan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Berlokasi di Vihara Vajra Bumi Mertha Bodi, Vihara Genta Dharma Prabassa, Vihara Dhammasari, dan Vihara Metta Mandala. Subjek pada penelitian ini yaitu penyuluh agama Buddha, ketua vihara, tokoh agama Buddha, tokoh agama islam, dan pemerintah kecamatan pagentan. Pengumpulan data dilaksanakan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data dalam penelitian menggunakan triangulasi dan referensi. Hasil penelitian menunjukan teknik komuniasi yang digunakan oleh penyuluh agama Buddha di Kecamatan Pagentan mengacu pada Peraturan Direktorat Jendral Nomor 298 Tahun 2017 yaitu teknik komunikasi informatif, teknik komunikasi persuasif, dan teknik komunikasi koersif. Penyuluh agama Buddha di Kecamatan Pagentan menguatkan nilai-nilai moderasi beragama melalui implementasi teknik konunikasi informatif, teknik komunikasi persuasif, dan teknik komunikasi koersif. Selain itu peneliti memiliki temuan baru teknik komunikasi yang digunakan yaitu dengan bercerita dan bernyanyi lagu buddhis. Teknik komunikasi tersebut dilakukan secara langsung dengan bertatap muka di vihara atau saat anjangsana dan tidak langsung dilakukan dengan media WhatsApp. Tanggapan umat Buddha berkaitan dengan implementasi teknik komunikasi penyuluh agama Buddha dalam menguatkan nilai-nilai moderasi beragama di Kecamatan Pagentan yakni umat merasa mendapatkan pengayoman dan binaan secara agama.
 Kata kunci: Teknik Komunikasi, Penyuluh Agama Buddha, Moderasi Beragama

Harmonisasi Sosial Pada Perilaku Keagamaan Masyarakat Buddhis dan Muslim Dalam Kajian Upali Sutta

“…Gambaran tentang adanya harmonisasi kehidupan beragama antara umat Buddha dan Islam juga terdapat pada hasil penelitian Selyna dkk yang menyampaikan bahwa Kegiatan sosial kemasyarakatan yang melibatkan masyarakat luas tanpa memandang perbedaan di Kecamatan Pagentan yaitu membantu pengamanan saat hari raya sebagai contoh umat Buddha melalui Satgas KBI melakukan pengamanan rumah saat umat agama islam sedang melaksanakan ibadah sholat Idul Fitri. Begitupun sebaliknya saat umat Buddha melaksanakan hari raya Waisak, maka umat islam juga membantu dalam keamanan agar terjaga dalam pelaksanaan hari raya (Selyna et al, 2022).…”

Religious Moderation in the Islamic Education System in Indonesia

“…Applying religious moderation in education builds a sense of mutual understanding between students with different religious beliefs from an early age. The curriculum or books applied in schools should contain the values of pluralism and religious tolerance (Darmayanti & Maudin, 2021;Satir et al, 2022;Selyna et al, 2022). The practice model of religious moderation in the Islamic education system is a solution to minimize radicalism and intolerance to create an atmosphere of harmony between religions.…”

Moderasi Beragama dan Dialektika Akademik: Tren Kajian Moderasi Beragama di Indonesia selama Covid-19

“…Sejak kemunculan Covid-19 hingga sekarang, telah banyak kajian yang ditemukan terkait implementasi moderasi beragama. Beberapa publikasi ilmiah berbicara tentang kegiatan implementasi moderasi beragama (Selyna, Dewi, dan Tantra 2022;Rahmaini dkk. 2021;Nugraha dkk.…”

“…2022), dan pendidikan (Rambe, Sabaruddin, dan Maryam 2022;Saputra 2021;Fuad dan Nurjanah 2022) sebagai upaya penguatan moderasi beragama. Misalnya, pada kajian yang dilakukan oleh Selyna, Dewi, dan Tantra (2022) menemukan bahwa kegiatan implementasi teknik komunikasi yang efektif dan efisien pada penyuluh agama dapat menguatkan nilai-nilai moderasi beragama. Kajian lain yang dilakukan oleh Nugraha dkk (2022) menemukan bahwa kegiatan program laboratorium sosial pada masyarakat memberikan dampak terhadap moderasi beragam dengan baik.…”