2019
DOI: 10.34312/jjec.v1i2.2553
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Implementasi Self-Efficacy dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Kimia di Abad 21

Abstract: Perkembangan Abad ke-21 memberikan perubahan total baik pada berbagai bidang, tak terlepas dunia pendidikan. Perubahan ini perlu diantisipasi dengan menguasai keterampilan abad 21 yaitu keterampilan 4C (Creativity and Innovation, Critival Thinking and Problem Solving, Communication, and Collaboration). Namun masih ditemukan sekolah yang belum menerapkan pembelajaran yang berkaitan dengan keempat keterampilan tersebut. Penelitian ini memfokuskan pada aspek critical thinking dalam pembelajaran kimia. Pengembanga… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

1
7
0
7

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
6
1

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 17 publications
(21 citation statements)
references
References 9 publications
1
7
0
7
Order By: Relevance
“…Analysis itu terdiri atas analisis kebutuhan, analisis kurikulum, dan analisis karakteristik mahasiswa [10] . Pembelajaran era Abad ke-21 memiliki ciri khusus yaitu mahasiswa kreatif [11] , kritis [12] , adanya motivasi [13] , kemauan, keberanian [14] , gaya belajar [15] , kemampuan memecahkan masalah, dihubungkan dengan dunia nyata, inovasi, inisiatif, fleksibel, adaptif dan berkomunikasi, menggunakan media ICT, menguasai teknologi informasi, serta berkolaborasi [16] . Pada pembelajaran abad ke-21, karakteristik siswa juga menentukan metode, model, atau pendekatan pembelajaran.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Analysis itu terdiri atas analisis kebutuhan, analisis kurikulum, dan analisis karakteristik mahasiswa [10] . Pembelajaran era Abad ke-21 memiliki ciri khusus yaitu mahasiswa kreatif [11] , kritis [12] , adanya motivasi [13] , kemauan, keberanian [14] , gaya belajar [15] , kemampuan memecahkan masalah, dihubungkan dengan dunia nyata, inovasi, inisiatif, fleksibel, adaptif dan berkomunikasi, menggunakan media ICT, menguasai teknologi informasi, serta berkolaborasi [16] . Pada pembelajaran abad ke-21, karakteristik siswa juga menentukan metode, model, atau pendekatan pembelajaran.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Alur penelitian ini terdiri atas: a) studi pustaka, dan analisis sehingga didapat proposal penelitian, b) penyusunan instrumen penelitian: angket penelitian, wawancara, dan dokumentasi, c) validasi instrumen penelitian, d) Pengambilan data penelitian, e) analisis data penelitian, dan f) pengambilan kesimpulan penelitian, g) rekomendasi hasil penelitian. Angket penelitian ini modifikasi dari angket dari TOSRA oleh Fraser [12] . Validasi dan reliabilitas instrumen angket dihitung menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solutions).…”
Section: Metodeunclassified
“…Bagi siswa, kemampuan berpikir kritis akan dapat membantunya dalam memahami suatu konsep dengan benar. Siswa yang berpikir kritis akan mampu mengidentifikasi suatu permasalahan, kemudian menganalisis dari berbagai informasi terkait masalah yang sedang dihadapi, dan mengambil kesimpulan yang tepat untuk pemecahan masalahnya tersebut (Lastyono et al, 2012;Nuraeni et al, 2019;Desni et al, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pembelajaran yang berpusat pada siswa dan menggunakan pendekatan saintifik seperti model pembelajaran berbasis projek, pemecahan masalah, dan penemuan saat ini menjadi salah satu upaya untuk mengembangkan keterampilan abad 21. Tidak hanya sebagai bekal untuk menghadapi abad 21, keterampilan abad 21 ini juga terbukti dapat meningkatkan prestasi dan capaian akademik siswa dalam proses pembelajaran (Chairani, 2019;Greenstein, 2012;Nuraeni, Feronika, & Yunita, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified