2022
DOI: 10.26418/jppk.v11i5.55116
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Implementasi Nilai-Nilai Demokrasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Di Kelas X Iis 1 Sma Negeri 2 Pontianak

Abstract: The purpose of the study was to determine the activities, attitudes of students, and actions. This research is a qualitative research using descriptive method. Sources of research data are PPKn Education teachers, and students of class X IIS 1 SMA Negeri 2 Pontianak. Data obtained through observation, interviews, and documentation. The results of this study indicate that the activity of democratic values is that the teacher carries out activities in developing democratic values in the classroom through initial… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Sistem poin merupakan program yang dibuat oleh sekolah dengan tujuan untuk meningkatkan kedisiplinan siswa (Fitriawati et al, 2017). Dalam sistem poin ini, berisi jenis-jenis pelanggaran yang dilakukan peserta didik di lingkungan sekolah baik itu dalam hal kehadiran, keterlambatan, kerapian dan kedisiplinan beserta sanksi yang diterima dan penghargaan berupa angka.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sistem poin merupakan program yang dibuat oleh sekolah dengan tujuan untuk meningkatkan kedisiplinan siswa (Fitriawati et al, 2017). Dalam sistem poin ini, berisi jenis-jenis pelanggaran yang dilakukan peserta didik di lingkungan sekolah baik itu dalam hal kehadiran, keterlambatan, kerapian dan kedisiplinan beserta sanksi yang diterima dan penghargaan berupa angka.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Guru BK bisa menerapkan sanksi/hukuman berupa memberikan skors kepada siswa yang melanggar aturan secara berulang kali sehingga bisa menimbulkan efek jera kepada siswa untuk melakukan hal yang sama. Menurut Cowley (dalam Fitriawati et al, 2017) mengatakan di sebagian besar sekolah menengah, penskoran merupakan salah satu sanksi yang paling sering digunakan karena sekecil apapun kesalahan siswa pasti tetap akan mendapatkan sanksi, tujuannya adalah untuk melatih, mendidik dan menyadarkan siswa terhadap kesalahan yang telah dilakukan. Menurut Durkeim dalam (Fauzi, 2016) memberikan hukuman tujuannya adalah untuk mencegah berbagai pelanggaran terhadap peraturan agar tidak melakukan kesalahan yang sama secara berulang kali dan mencegah siswa lain untuk mengikutinya.…”
Section: Pembinaan Disiplin Siswa Melalui Pemberian Sanksi/hukumanunclassified
“…Setiap guru, untuk itu, perlu menjadi kreatif dalam memilih strategi pembelajaran yang menyenangkan agar proses pembelajaran tidak berjalan pasif dan membosankan." Pendapat diatas menjelaskan bahwa guru diharapkan mampu mengembangkan kemampuannya dalam mengajar, baik dalam menyusun strategi dalam mengajar atau menggunakan metode pembelajaran yang tepat dalam melakukan pembelajaran kepada peserta didik agar proses pembelajaran berjalan dengan aktif, kreatif, dan tujuan pembelajaran dapat tercapai (Fitri, & Montesori, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified