Implementasi Model Pentahelix Dalam Pengembangan UMKM Dimasa Pandemi Covid-19

Ishak, Parmin; Sholehah, Nur Lazimatul Hilma

doi:10.32662/gaj.v4i2.1726

Cited by 9 publications

(9 citation statements)

References 1 publication

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…The community acts as an intermediary or liaison with other stakeholders to help tourism development. The existence of a community for a tourist destination can also have an influence through its existence as Support System, the community is also a place to exchange experience and information (Ishak & Sholehah, 2021).…”

Section: Communitymentioning

confidence: 99%

Pentahelix Model in the Development of Pecaringan Hill Tourism in Jombang Regency

Laila,

Hertati

2024

JLS

View full text Add to dashboard Cite

In order to improve the tourism sector, the Jarak Village Government seeks to develop Pecaringan Hill Tourism by collaborating on the pentahelix model. However, it is not yet known the extent of involvement of each actor related to the development of Pecaringan Hill Tourism. The purpose of this study is to determine the involvement of each actor in maintaining their synergy to optimize the collaboration of the pentahelix model in Pecaringan Hill Tourism Development. The research method used in this study is a descriptive research method with a qualitative approach. With data analysis techniques using interactive data developed by Miles & Huberman. The focus of the research uses the pentahelix model theory from Irawan, (2021), namely Academics, Business, Community, Government, and Media. The results showed that the implementation of this pentahelix model collaboration has been realized, the involvement of each actor in maintaining their synergy to optimize the pentahelix model collaboration in Pecaringan Hill Tourism Development is considered to be quite stable, but still has not had a significant impact on the development of Pecaringan Hill Tourism. This is evidenced by the number of visitors on Pecaringan Hill Tourism which is still relatively small every year. Thus, it can be implied that the pentahelix model in the development of Pecaringan Hill Tourism has been carried out, it can be concluded that the collaboration of the pentahelix model in the development of Pecaringan Hill Tourism in Jombang Regency has been realized and carried out with the continuity of actors that are quite stable.

show abstract

Section: Communitymentioning

confidence: 99%

Pentahelix Model in the Development of Pecaringan Hill Tourism in Jombang Regency

Laila,

Hertati

2024

JLS

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Lima unsur tersebut biasa dikenal dengan istilah Pentahelix Models yang merupakan kolaborasi lima unsur subjek atau stakeholder, yaitu: Academician, Business, Community, Goverment dan Media, biasa disingkat ABCGM (Beatrice & Hertati, 2023;Wisudayati, Hendarto, & Hidayat, 2020). Hal ini sebagaimana menjadi temuan dalam penelitian terdahulu tim pengabdi, bahwa: penumbuhkembangan usaha mikro akan tercipta jika terselenggaranya kolaborasi yang solid antara lima unsur (pentahelix models) mulai dari tahapan Perizinan Berbasis Resiko, Pendataan, Pemberdayaan, Pengembangan dan Perlindungan Usaha yang tertuang secara jelas dalam kebijakan/regulasi pemerintah daerah; penumbuhkembangan usaha mikro harus menjadi bagian dari upaya memperkuat hubungan sosial dan norma antara masing-masing unsur dalam pentahelix models, salah satunya melalui pengembangan Desa Sasaran Pengabdian oleh Perguruan Tinggi; penumbuhkembangan usaha mikro suatu daerah yang berbasis kepada kolaborasi lima unsur tersebut harus mampu mempertahankan nilai budaya daerah dan mengangkat serta menjaga eksistensi kearifan lokal setempat (Ishak & Sholehah, 2021;Najmudin, Suryadi, & Saepudin, 2023).…”

Section: Pendahuluanunclassified

Peran Pentahelix Collaboration dan Desa Model dalam Penguatan Usaha Mikro Berkelanjutan berbasis Service Learning (SL)

Mona Novita,

Eri Noprianto,

M. Syukri Ismail

et al. 2024

IJCSL

View full text Add to dashboard Cite

Penguatan Usaha Mikro (UM) merupakan upaya strategis dalam peningkatan ekonomi daerah. Program Pengabdian berbasis Kemitraan Universitas Masyarakat (KUM) pada Mata Kuliah Kewirausahaan ini menjadi salah satu bagian dari upaya penguatan tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis peran pentahelix collaboration dan desa model dalam penguatan usaha mikro berkelanjutan berbasis service learning (SL). Metodologi yang digunakan dalam pengabdian ini yaitu Service Learning (SL). Sebagai sebuah metode instruksional belajar yang mengkombinasikan antara teori di kelas dengan pengalaman di komunitas/lapangan, SL mempunyai karakteristik resiprokal dan epistemic (berbasis keilmuan). SL dimulai dari tahapan pra implementasi, implementasi dan pasca implementasi untuk menjawab luaran dan target dari enam program penguatan usaha mikro di Desa Tirta Mulya. Pencapaian luaran dan target tersebut juga sejalan dengan upaya percepatan pencapaian pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/ SDGs) bidang ekonomi. Hasil penelitian ini yaitu beberapa bentuk upaya penguatan usaha mikro yang dapat dilakukan melalui Kolaborasi program kerja dengan Desa. Pelibatan Desa Model secara holistik sangat menentukan keberhasilan pencapaian target program kegiatan dalam upaya penguatan usaha mikro. Keterlibatan secara aktif mahasiswa peserta Service Learning pada Mata Kuliah Kewirausahaan juga semakin menjadikan peran perguruan tinggi sebagai problem solver masyarakat, lebih mudah dicapai.

show abstract

“…Penelitian yang dilakukan Ishak & Sholehah (2021) Meskipun Kelurahan Cibeureum mengeluarkan kebijakan seperti mengadakan pelatihan digital marketing, tetapi pengembangan UMKM di kelurahan tersebut masih belum melakukan kolaborasi antar stakeholder dengan baik. Begitu juga dengan pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan masih jarang dilakukan.…”

Section: A Pendahuluanunclassified

Implementasi model kolaborasi pentahelix dalam pengembangan sumber daya manusia UMKM

Najmudin,

Suryadi,

Saepudin

2023

Abdimas Siliwangi

View full text Add to dashboard Cite

Di tengah pandemi covid-19 UMKM seharusnya dapat menghasilkan lapangan pekerjaan yang luas. Para pelaku UMKM mengharuskan sumber daya manusianya agar dapat bertahan dan unggul dalam persaingan. Untuk memaksimalkan UMKM diperlukan adanya kolaborasi yang melibatkan partisipasi dari berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas dan kemajuan UMKM. Dengan adanya berbagai permasalahan terhadap pelaku UMKM di tengah covid-19, pengembangan sumber daya manusia pelaku UMKM merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan kualitas. Pengabdian kepada Masyarakat yang dilaksanakan bertujuan untuk membantu pengembangan UMKM sebagai fasilitator dan inkubator. Pelaksanaan Pengabdian ini dilakukan di Kelurahan Cibeureum Kota Cimahi dalam rangka pengembangan UMKM. Model kolaborasi pentahelix yang terdapat lima pemangku kepentingan (stakeholders) yang berkolaborasi dalam pengembangan yakni pemerintah, akademisi, media, masyarakat dan sahabat UMKM, dan swasta. Hasil dari pengabdian ini terbentuknya Sahabat UMKM yaitu sebuah kelompok yang berupaya untuk membantu, mengarahkan, dan mendukung individu/kelompok UMKM mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengembangan, dan evaluasi dalam pengembangan usahanya dalam kolaborasi pentahelix yang dilaksanakan. Pengabdian ini merupakan langkah fundamental untuk meningkatkan kapasitas UMKM di Kelurahan Cibeureum Kota Cimahi Provinsi Jawa Barat.

show abstract

Implementasi Model Pentahelix Dalam Pengembangan UMKM Dimasa Pandemi Covid-19

Cited by 9 publications

References 1 publication

Pentahelix Model in the Development of Pecaringan Hill Tourism in Jombang Regency

Pentahelix Model in the Development of Pecaringan Hill Tourism in Jombang Regency

Peran Pentahelix Collaboration dan Desa Model dalam Penguatan Usaha Mikro Berkelanjutan berbasis Service Learning (SL)

Implementasi model kolaborasi pentahelix dalam pengembangan sumber daya manusia UMKM

Contact Info

Product

Resources

About