Teknologi diciptakan untuk mempermudah manusia dalam melakukan segala pekerjaan dan aktifitasnya, termasuk dalam hal mengakses pintu. Menggunakan teknologi pengolahan citra, wajah merupakan salah satu alternatif yang bisa digunakan untuk mengakses pintu dan mengamankannya dari orang yang tidak bertanggung jawab. Hal ini dikarenakan wajah setiap manusia memiliki pola yang berbeda-beda yang bisa ditransformasikan menjadi citra digital dan diolah mengunakan algoritma pengolahan citra. Dalam penelitian ini, mengkombinasikan haar cascade dan algoritma eigenface untuk mengolah citra wajah. Hasil dari pengolahan citra tersebut digunakan untuk menentukan hak akses dalam mengakses pintu, untuk kemudian diintegrasikan ke mikrokontroller, sehingga pintu dapat terbuka otomatis. Penelitian ini menghasilkan prototype system pembuka pintu otomatis dengan pengenalan wajah sebagai penentu hak aksesnya. Dari hasil penelitian, algoritma eigenface tidak dapat bekerja pada pencahayaan 0 lux hingga 8 lux dalam jarak 20 cm hinga 60 cm yaitu menghasilkan akurasi 0%, sedangkan pada pencahayaan 36 lux sampai 44 lux dan 160 lux sampai172 lux algoritma eigenface bekerja dengan baik dengan jarak pengambilan gambar 20-60 cm dengan akurasi 80%. Technology was created to make it easier for humans to do all their work and activities, including accessing doors. Using image processing technology, faces are an alternative that can be used to access doors and secure them from irresponsible people. This is because the face of every human being has a different pattern that can be transformed into a digital image and processed using an image processing algorithm. In this research, combining haar cascade and eigenface algorithm to processing face images. The results of the image processing are used to determine access rights in accessing the door, and then integrated into the microcontroller, so that the door can be opened automatically. This research produces a prototype automatic door opening system with face recognition as a determinant of access rights. From the results of the study, the eigenface algorithm cannot work at 0 lux to 8 lux lighting within a distance of 20 cm to 60 cm which produces 0% accuracy, while at 36 lux to 44 lux and 160 lux to 172 lux lighting the eigenface algorithm works well with a shooting distance of 20 cm to 60 cm with 80% accuracy.