Impact of Islamic Branding on Purchasing Decisions on Facial Wash Product

Abstract

This study explains the impact of Islamic branding on purchasing decisions made by facial wash wardah consumers. This study aims to discover how the level of consumer knowledge about Islamic branding and the impact of purchasing decisions. The approach used in this research is descriptive phenomenology, which is simply understood by focusing on certain phenomena by understanding the meaning of an individual experience related to a particular phenomenon. Researchers interviewed 16 consumers of facial wash wardah products to get an idea of Islamic branding's impact on purchasing decisions. Data collection techniques used were interviews and literature review. This study indicated that Islamic branding influences the purchasing decision of facial wash wardah products because Islamic branding that is understood is the presence of halal labels and brand ambassadors who mostly use the hijab. The use of halal labels considers purchasing decisions because consumers can trust products that use halal labels. Consumers understand Islamic branding as something inherent in a product, such as halal labels and marketing using sharia principles. Islamic branding has an impact on purchasing decisions for halal skincare (facial wash) products.

Peluang Faith-based Marketing Komunikasi dalam Promosi Produk Cryptocurrency di Indonesia

“…Hal ini menjadi anomali tatkala I-COIN diperkenalkan dengan pendekatan faith-based marketing communication. Praktik FbM dengan menekankan unsur-unsur agama Islam dapat terlihat dari praktik pada suatu produk, seperti label halal dan pemasaran dengan menggunakan prinsip syariah, atau dikenal juga sebagai praktik Islamic Branding (Alam dan Maknun, 2021). Dewasa ini, penggunaan label halal bukan hanya digunakan untuk mempromosikan produk makanan, tapi juga merambah sektor kecantikan, busana, pariwisata, finansial, dan teknologi.…”

“…Hal ini karena konsumen ingin mengonsumsi produk-produk yang tidak dilarang oleh agama dan membawa keberkahan pada hidup mereka (Izberk-Bilgin, 2012). Selain itu, karena memang dalam 10 tahun terakhir, terjadi peningkatan gaya hidup modern dan berorientasi Islami di Indonesia (Alam dan Maknun, 2021).…”

“…Peneliti telah melakukan pemetaan terhadap riset terdahulu, sejumlah riset telah mencoba menjelaskan tentang bagaimana agama memengaruhi konsumsi masyarakat, termasuk dalam pemilihan aset investasi dan keuangan (Izberk-Bilgin & Nakata, 2016;Mansour & Jlassi, 2014;Sarofim dkk., 2020). Riset terdahulu lainnya juga menunjukkan fenomena pemasaran serta branding berbasis agama dan dampaknya pada keputusan pembelian, loyalitas dan kepuasan konsumen melalui konsep "halal marketing" dan "Islamic Branding" (Alam dan Maknun, 2021;Dahliani dkk., 2021). Selain itu, mayoritas riset terdahulu membahas fenomena pemasaran berbasis agama pada produk-produk fast moving consumer goods (FMCG) dan pariwisata (Alam dan Maknun, 2021;Husin dkk., 2020;Rohimah dan Romadhan, 2019).…”

“…Riset terdahulu lainnya juga menunjukkan fenomena pemasaran serta branding berbasis agama dan dampaknya pada keputusan pembelian, loyalitas dan kepuasan konsumen melalui konsep "halal marketing" dan "Islamic Branding" (Alam dan Maknun, 2021;Dahliani dkk., 2021). Selain itu, mayoritas riset terdahulu membahas fenomena pemasaran berbasis agama pada produk-produk fast moving consumer goods (FMCG) dan pariwisata (Alam dan Maknun, 2021;Husin dkk., 2020;Rohimah dan Romadhan, 2019).…”

Use of Islamic Brand Slogans: Is it Necessary for Attracting Consumers?

“…Customers are emotionally tied to the product in question, even if it is more expensive (Chairiawaty & Zakiah, 2020). The notion of Islamic branding is relatively new, and it uses the rules of "sharia" that stresses on the importance of being honest, taking responsibility, and being understanding (Alam & Maknun, 2021). Ahmadova (2017) believes that Islamic Marketing is receiving attention as a new area that is attracting scholars, researchers, and marketers from both countries of Muslim minority and Muslim majority.…”