Kondisi proses produksi dan area produksi yang kurang baik akan mengganggu proses mobilitas pegawai dalam bekerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk merencanakan dan meminimalkan terjadinya bahaya kerja pada pegawai. Metode yang digunakan adalah metode 5S dan HIRA. Metode 5S digunakan untuk mengendalikan risiko di area produksi dan metode HIRA digunakan untuk mengidentifikasi lebih lanjut faktor yang harus diperhatikan untuk meminimalkan terjadi bahaya kembali dalam bekerja dan mengenali potensi bahaya di lingkungan kerja. Hasil penelitian ini, yaitu terdapat kegiatan pengendalian risiko yang dilakukan dengan kegiatan ringkas/pemilahan (Seiri), penataan (Seiton), pembersihan (Seiso), pemantapan (Seiketsu), disiplin (Shitsuke), dan identifikasi bahaya di lantai produksi terdiri dari 2 kategori high risk, 1 moderate risk. Untuk meminimalkan potensi yang terjadi di produksi terutama yang memiliki kategori high risk, yaitu dibantu dengan 5 hierarki pengendalian salah satunya dengan merancang alat bantu pada proses pembolongan karet dan memanfaatkan alat pelindung diri (APD) secara maksimal sesuai kebutuhan. Hasil identifikasi masalah ini membantu untuk mencegah bahaya kerja, melindungi kesejahteraan para pekerja dan meningkatkan produktivitas perusahaan.