IDENTIFIKASI ILUSTRASI-TIPOGRAFI GRAPHIC VERNACULAR SEBAGAI SISTEM TANDA &amp; IDENTITAS WARUNG TENDA DI KOTA MALANG

Hermanto, Yon Ade Lose

doi:10.17977/um037v3i2p74-83

Cited by 11 publications

(12 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Semakin dinilai penting oleh konsumen maka alasan untuk membeli akan semakin menjadi prioritas bagi konsumen (Nastain, 2017). Apabila secara konsisten menampilkan identitas visual, maka dengan sendirinya dapat menanamkan citra kepada masyarakat tentang eksistensi pengguna desain (Hermanto, 2019). Konsistensi juga membantu merek Anamid supaya mudah diingat dan tidak dilupakan oleh pelanggan dalam waktu yang panjang.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Perancangan Redesain Brand Identity “Anamid’ Coffee

Ardiansyah¹,

Rohman²,

Hermanto³

2022

JoLLA

Self Cite

View full text Add to dashboard Cite

Anamid is one of start-up cafes in Malang, established in 2019. The growth of the café industry in Malang is considered rapid and it makes the competition quite tight. Unfortunately, Anamid was not sufficiently prepared to earn their targeted consumers’ attention. In addition, Anamid did not operate on ideal brand identity standards which is considered to be a vital element in building consistent design implementation. Therefore, this research aims to create a new functional brand identity that could improve Anamid’s brand awareness and to complete it with Brand Identity Guidelines. This research employs procedural design methods by Alina Wheeler. The results of this research include brand identity in the form of logo and a guideline of how to implement it appropriately as provided in the Brand Identity Guidelines. These guidelines are expected to help Anamid better implement consistent brand identity on its business operation. Keywords: product design; brand identity; café Abstrak: Anamid adalah sebuah bisnis kafe yang sedang merintis di Kota Malang sejak tahun 2019. Pertumbuhan jumlah bisnis kafe di Kota Malang cukup tinggi yang menjadikan persaingan antar bisnis cukup ketat. Dalam permasalahannya, brand Anamid belum mendapatkan cukup banyak perhatian dari konsumen. Di samping itu Anamid tidak memiliki standarisasi identitas merek yang sangat penting untuk menjaga konsistensi penerapan desain. Oleh sebab itu perancangan ini bertujuan untuk merancang brand identity yang berguna untuk meningkatkan brand awareness terhadap audiens dan menciptakan panduan standarisasi merek berupa Brand Identity Guidelines. Perancangan ini menerapkan metode perancangan prosedural yang mengikuti metode desain yang diciptakan oleh Alina Wheeler. Hasil perolehan yang didapat dari perancangan ini yaitu identitas merek berupa logo, serta cara mengimplementasikannya dengan benar yang terangkum dalam Brand Identity Guidelines Anamid. Hasil panduan standarisasi desain memudahkan untuk mengaplikasikan identitas dengan konsisten. Kata kunci: rancangan produk; brand identity; kafe

show abstract

Section: Pendahuluanunclassified

Perancangan Redesain Brand Identity “Anamid’ Coffee

Ardiansyah¹,

Rohman²,

Hermanto³

2022

JoLLA

Self Cite

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Pada pencarangan buku cerita bergambar ini perancang menetapk tiga jenis font sans serif. Diamana karekter font ini memiliki tata letak yang harmonis bisa divisualisasikan kesemua media [15]. Tipografi yang ditetapkn seperti charry blue, my kids handwriter dan august.…”

Section: Tipografiunclassified

Perancangan Buku Cerita Bergambar Permainan Sipak Tekong

Satria¹,

Iskandar

Usman

2022

judikatif

View full text Add to dashboard Cite

Permainan sipak tekong adalah permainan tradisional yang diwariskan secara turun-temurun kepada masyarakat Sumatera Barat. Bentuk permainan sipak tekong sama seperti petak umpet pada umumnya. Ada yang mencari sekaligus menjaga tekong dan ada juga yang bersembunyi. Permainan ini umumnya ada di beberapa daerah di Sumatera Barat. Khususnya di daerah kecamatan Gunuang Omeh, Kenagarian Talang Anau, Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat. Permainan sipak tekong pada saat ini tidak menjadi piliha utama dalam permainan anak-anak. Hal ini disebabkan karena anak-anak di era modern sekarang lebih berminat terhadap permainan game konsol atau game smartphone. Perancangan ini bertujuan untuk mengingatkan kembali permainan tradisional sipak tekong kepada masyarakat umum, khususunya kepada anak-anak. Permainan ini tidak hanya diliat dari sisi tradisionalnya saja tetapi melihat sisi nilai budaya, emisional dan manfaatnya. Metode pengumpulan data yang di gunakan ialah observasi, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi. Metode analisis menggunakan metode SWOT. Pendekatan teori dalam perancangan ini adalah teori buku cerita bergambar, teori warna, teori tipografi, teori menggambar dan teori komunikasi. Media utama yang digunakan dalam perancangan ini adalah buku cerita bergambar. Perancangan ini juga didukung oleh beberapa media promosi lainnya seperti t-shirt, pembatas buku, poster, x-banner, stiker, pin, mug dan tote bag.

show abstract

“…Vernacular typography design with keben motif is designed not based on design rules because it is a form of visual communication that is not limited by theory. The natural shape follows the instincts of the keben who made it and is easy to understand (Hermanto, 2019).…”

Section: Vernacular Typography Design Of Keben Motifs Of Kayubihi Vil...mentioning

confidence: 99%

Vernacular Typography Design of Bamboo Keben Craft as an Opportunity of Creating Digital Typeface

Sari

Mudra²,

Sarjani³

2022

Harmonia

View full text Add to dashboard Cite

Keben for the Balinese is a medium that functions to package ceremonial facilities made of bamboo. Craftsmen in Kayubihi village, Bangli sub-district produce kebens with various designs of vernacular typography motifs that have the opportunity to be developed in the form of digital typefaces. This study aims to: (1) analyze the vernacular typographic design of the keben motif and its opportunities in the creation of digital typefaces; (2) analyze the meaning of keben in Kayubihi village in a socio-cultural context. Qualitative methods are used in this study. Typographic design principles consisting of legibility, readability, visibility, and clarity are used to analyze the vernacular typography of the keben motifs, while Saussure’s semiotic approach is used to give meaning to the keben of Kayubihi village from the spirit and the concept behind it. Data collection strategies were carried out by observation and interviews, online and offline. Meanwhile, data analysis was carried out by interpreting, namely interpreting in-depth the collected data according to the research objectives. The results show that the vernacular typography of the keben motifs was arranged alphabetically to form words as a symbol of identity. Geometric motifs inspired by the environment around the craftsmen can be classified into five groups: the sun, flowers, traditional fabrics, objects, and cultural symbols of Balinese Hinduism. These motifs can be developed into digital typefaces. Keben in Kayubihi village spiritually means creativity, preservation of culture and identity. This creativity can be used as a source of inspiration in designing typefaces that offer novelty. The vernacular typography design with the Keben motif is indigenous creativity, representing the identity of the local Balinese culture.

show abstract

IDENTIFIKASI ILUSTRASI-TIPOGRAFI GRAPHIC VERNACULAR SEBAGAI SISTEM TANDA & IDENTITAS WARUNG TENDA DI KOTA MALANG

Cited by 11 publications

References 0 publications

Perancangan Redesain Brand Identity “Anamid’ Coffee

Perancangan Redesain Brand Identity “Anamid’ Coffee

Perancangan Buku Cerita Bergambar Permainan Sipak Tekong

Vernacular Typography Design of Bamboo Keben Craft as an Opportunity of Creating Digital Typeface

Contact Info

Product

Resources

About