2021
DOI: 10.24123/saintek.v2i2.4541
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Identifikasi Fenomena Mesoscale Convective System (MCC) di Selat Karimata

Abstract: Abstract—Indonesia located in the equatorial region which has potential to have a major impact on atmospheric physical conditions during extreme weather events such as the Mesoscale Convective Complex (MCC). MCC is a phenomenon that was first discovered by (Maddox, 1980) where this phenomenon is characterized by the presence of a quasi-circular (almost circular) cloud shield with an eccentricity of 0.7 with a cloud cover area of 100,000 km², the cloud core area covers 50,000 km² and cloud top temperature IR1 -… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 3 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Penelitian Feng memperlihatkan bahwa MCS juga memiliki peran penting dalam sistem iklim yang menyebabkan limpahan curah hujan dan mendistribusikan kembali energi di atmosfer sehingga membentuk sirkulasi global dalam sistem iklim (Feng dkk., 2018). Beberapa fenomena MCC telah banyak dilakukan penelitian dibeberapa wilayah Indonesia seperti di Wilayah Tual (Saragih, 2019), penelitian kejadian MCC pada wilayah Bangka Belitung (Saragih dkk., 2019), penelitian MCC di Selat Karimata (Diniyati & Haryanto, 2021) dan penelitian Septiadi (Septiadi & Septiadi, 2019) MCC di kawasan maritim di Indonesia. Sebagian besar penelitian memperlihatkan dampak dari MCC cukup berbahaya yaitu peningkatan curah hujan pada wilayah yang dilaluinya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penelitian Feng memperlihatkan bahwa MCS juga memiliki peran penting dalam sistem iklim yang menyebabkan limpahan curah hujan dan mendistribusikan kembali energi di atmosfer sehingga membentuk sirkulasi global dalam sistem iklim (Feng dkk., 2018). Beberapa fenomena MCC telah banyak dilakukan penelitian dibeberapa wilayah Indonesia seperti di Wilayah Tual (Saragih, 2019), penelitian kejadian MCC pada wilayah Bangka Belitung (Saragih dkk., 2019), penelitian MCC di Selat Karimata (Diniyati & Haryanto, 2021) dan penelitian Septiadi (Septiadi & Septiadi, 2019) MCC di kawasan maritim di Indonesia. Sebagian besar penelitian memperlihatkan dampak dari MCC cukup berbahaya yaitu peningkatan curah hujan pada wilayah yang dilaluinya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…The Himawari-8 satellite is equipped with the Advanced Himawari Imager (AHI) sensor, which features enhanced temporal, spectral, and spatial resolution specifications compared to its predecessor series [5]. Diniyati and Haryanto (2019) and Perdana, et al (2019) utilized the Himawari-8 satellite to examine MCC event in the Karimata Strait for September 19-20, 2020 and Southern Papua regions for Mei 9, 2018 [6,7]. Then, research by Saragih (2021) investigated the MCC phenomenon in the Makassar Strait on September 4, 2021, utilizing Himawari-8 satellite imagery.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%