Humanitarian Intervantion: The Principle of Responsibility to Protect (R2P)

Abstract

This article describes the notion of the Responsibility to Protect (R2P) as a branch of humanitarian intervention. This approach emerges to immediately respond atrocities of innocent people due to political persecution taking place in a state. R2P allows external power in the form of the military operation to prevent casualties of citizen. The opponents of R2P argue that it contradicts with the non-intervention principle based on state-sovereignty. However, the proponents of this approach believe that human security and rights should be beyond of state. It is assumed that R2P remains relevant to completely stop either state violation over its citizen or armed conflict within civil war. The discussion of this paper therefore compress the notion of Humanitarian Intervention and the grounds of Humanitarian Intervention, which concerns mainly on the debate the Responsibility to Protect of what is nature of this approach, of who are authorized actors in charge as well as of how it should be implemented. Keywords: Responsibility to Protect, Humanitarian Intervention, Conflict AbstrakArtikel ini menjelaskan konsep Responsibility to Protect (R2P) sebagai cabang dari intervensi kemanusiaan. Pendekatan ini muncul sebagai respon yang serius atas peristiwa pembantaian manusia tidak berdosa sebagai sanksi politik yang terjadi dalam negara. R2P mengizinkan kekuatan eksternal dalam bentuk operasi militer untuk mencegah lebih banyak kerugian jiwa dari kalangan masyarakat. Para pengkritik konsep R2P berpandangan bahwa konsep tersebut bertentangan dengan prinsip non-intervensi atas kedaulatan negara lain. Namun, para pendukung R2P menegaskan bahwa kepentingan "keamanan manusia" dan Hak Asasi Manusia berkedudukan lebih tinggi daripada (kedaulatan) negara. Hal ini kemudian mengasumsikan bahwa konsep R2P tetap relevan untuk mencegah kekerasan Negara terhadap warganya atau konflik bersenjata dalam perang saudara. Makalah ini mendiskusikan konsep Intervensi Kemanusiaan-sebagai titik tolak lahirnya R2P-dan dilanjutkan dengan dialektika R2P seputar asal-usul pendekatan ini, siapa yang memiliki otoritas melakukannya dan bagaimana konsep ini diimplementasikan.