ABSTRAK Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di beberapa kota di Indonesia memberikan dampak pada beberapa sektor diantaranya pendidikan. Aktivitas pendidikan yang pada awalnya dilakukan secara konvensional, dimana mengandalkan tatap muka antara guru dengan siswa menjadi terbatas. Keadaan ini mengakibatkan aktivitas fisik anak banyak berkurang, anak hanya akan menghabiskan banyak waktu di layar gadget atau smartphone. Anak-anak mulai kecanduan gawai karena banyak kegiatan atau tugas sekolah yang dilakukan lewat gawai. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan orang tua dan meningkatkan aktifitas bermanfaat bagi anak. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan menggunakan power point, leaflet, bermain, lagu dan gerak/tari. Terdapat 80% peningkatan pengetahuan orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, dampak penggunaan gawai, dan anak sangat antusias dalam melakukan kegiatan aktifitas bermain yang kreatif. Kata kunci: bermain, covid-19, gawai ABSTRACT Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) in several cities in Indonesia has an impact on several sectors including education. Educational activities that were initially carried out conventionally that relied on face-to-face meetings between teachers and students were limited. This situation results in the child's physical activity being reduced a lot, the child will only spend a lot of time on the device screen. Children are addicted to gadgets because many activities or school assignments are done through gadgets. The purpose of this activity is to increase the knowledge of parents and increase activities that are beneficial for children. Activities carried out in the form of counseling using power points, leaflets, playing, songs, and movements/dances. There was an 80% increase in parental knowledge about children's growth and development, the impact of using gadgets, and children were very enthusiastic in doing creative play activities. Keywords: covid-19, gadget, play