2016
DOI: 10.35790/eg.4.2.2016.14157
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan status gingiva dengan kebiasaan menyirih pada masyarakat di Kecamatan Manganitu

Abstract: Oral health is very important for every individual. Gingivitis is an inflammation of the gingiva caused by the interaction of microorganisms in plaques and bad habits inter alia the habit of chewing betel. This study was aimed to determine the relationship of gingival status and chewing habits based on the duration of betel chewing and chewing frequencies per day among Manganitu district community. This was a descriptive-analytical study with a cross-sectional design. Samples were taken by using purposive samp… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2021
2021
2021
2021

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 2 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…WHO Oral Health Media Center 2012 memperlihatkan sebanyak 60%-90% anak usia sekolah bahkan orang dewasa diseluruh dunia memiliki masalah kesehatan gigi dan mulut (7). Menurut data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, prevalensi nasional masalah gigi dan mulut adalah 25,9%, diantaranya sebanyak 14 provinsi mempunyai prevalensi masalah gigi dan mulut di atas angka nasional yaitu DKI Jakarta 29,1%, Jawa Barat 28%, Yogyakarta 32,1%, Jawa Timur 27,2%, Kalimantan Selatan 36,1%, Sulawesi Utara 31,6%, Sulawesi Tengah 35,6%, Sulawesi Selatan 36,2%, Sulawesi Tenggara 28,6%, Gorontalo 30,1%, Sulawesi Barat 32,2%, Maluku 27,2%, Maluku Utara 26,9% (8).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…WHO Oral Health Media Center 2012 memperlihatkan sebanyak 60%-90% anak usia sekolah bahkan orang dewasa diseluruh dunia memiliki masalah kesehatan gigi dan mulut (7). Menurut data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, prevalensi nasional masalah gigi dan mulut adalah 25,9%, diantaranya sebanyak 14 provinsi mempunyai prevalensi masalah gigi dan mulut di atas angka nasional yaitu DKI Jakarta 29,1%, Jawa Barat 28%, Yogyakarta 32,1%, Jawa Timur 27,2%, Kalimantan Selatan 36,1%, Sulawesi Utara 31,6%, Sulawesi Tengah 35,6%, Sulawesi Selatan 36,2%, Sulawesi Tenggara 28,6%, Gorontalo 30,1%, Sulawesi Barat 32,2%, Maluku 27,2%, Maluku Utara 26,9% (8).…”
Section: Pendahuluanunclassified