“…Adapun penelitian yang telah mengkaji self-acceptance dan infertility-related stress diketahui menggunakan metode eksperimen (Peterson & Eifert, 2011). Selain itu, penelitian mengenai infertility-related stress sudah banyak dilakukan, tetapi dikaitkan dengan konstruk psikologis lain seperti emotional distress dan marital dissatisfaction (Gana & Jakubowska, 2016), sexual satisfaction (Radoš et al, 2020), family adaptability dan family cohesion (Lei et al, 2021), family sense of coherence dan quality of life (Ngai & Loke, 2021), resiliensi (Saputra et al, 2021), self-compassion (Assrid et al, 2021), serta kesepian (Anindhita et al, 2021). Belum adanya penelitian mengenai self-acceptance dan infertility-related stress menjadi landasan bahwa penelitian dengan topik ini penting untuk dilakukan.…”