2022
DOI: 10.24854/jps.v9i2.2135
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Self-compassion dengan Infertility-related stress pada dewasa awal yang mengalami infertilitas

Abstract: Self-compassion merupakan bentuk kemampuan individu dalam mengatasi stres dengan cara lebih adaptif. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui hubungan self-compassion dengan infertility-related stress pada dewasa awal yang mengalami infertilitas di Bali. Metode penelitian adalah metode kuantitatif dengan tipe korelasional. Jumlah partisipan penelitian ini sebanyak 119 orang yang diperoleh menggunakan teknik purposive sampling. Pengukuran infertility-related stress dengan alat ukur yang diadaptasi dari Cope… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 11 publications
0
0
0
Order By: Relevance
“…Adapun penelitian yang telah mengkaji self-acceptance dan infertility-related stress diketahui menggunakan metode eksperimen (Peterson & Eifert, 2011). Selain itu, penelitian mengenai infertility-related stress sudah banyak dilakukan, tetapi dikaitkan dengan konstruk psikologis lain seperti emotional distress dan marital dissatisfaction (Gana & Jakubowska, 2016), sexual satisfaction (Radoš et al, 2020), family adaptability dan family cohesion (Lei et al, 2021), family sense of coherence dan quality of life (Ngai & Loke, 2021), resiliensi (Saputra et al, 2021), self-compassion (Assrid et al, 2021), serta kesepian (Anindhita et al, 2021). Belum adanya penelitian mengenai self-acceptance dan infertility-related stress menjadi landasan bahwa penelitian dengan topik ini penting untuk dilakukan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Adapun penelitian yang telah mengkaji self-acceptance dan infertility-related stress diketahui menggunakan metode eksperimen (Peterson & Eifert, 2011). Selain itu, penelitian mengenai infertility-related stress sudah banyak dilakukan, tetapi dikaitkan dengan konstruk psikologis lain seperti emotional distress dan marital dissatisfaction (Gana & Jakubowska, 2016), sexual satisfaction (Radoš et al, 2020), family adaptability dan family cohesion (Lei et al, 2021), family sense of coherence dan quality of life (Ngai & Loke, 2021), resiliensi (Saputra et al, 2021), self-compassion (Assrid et al, 2021), serta kesepian (Anindhita et al, 2021). Belum adanya penelitian mengenai self-acceptance dan infertility-related stress menjadi landasan bahwa penelitian dengan topik ini penting untuk dilakukan.…”
Section: Pendahuluanunclassified