2021
DOI: 10.33085/jkg.v4i1.4767
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Pengetahuan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Puskesmas Rambah

Abstract: Wilayah kerja Puskesmas Rambah terdiri dari 13 Desa dan terdapat dua desa yang terkena Stunting dimana Desa Suka Maju merupakan desa yang terbanyak kasus stunting yaitu sekitar 101 (32%) balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dan pengetahuan dengan kejadian stunting pada anak. Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan  cross sectional study,. Penelitian ini dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada 76 responden secara random sampling. Lokasi pen… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
2

Citation Types

3
2
0
15

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 18 publications
(20 citation statements)
references
References 0 publications
3
2
0
15
Order By: Relevance
“…Balita dengan kondisi stunting rentan mengalami masalah kesehatan baik fisik maupun psikisnya sehingga masalah tersebut harus di minimalisasikan pada pengetahuan ibu yang baik dan sesuai agar dapat berpengaruh terhadap tubuh yang sehat. (Margawati & Astuti, 2018) Adapun penelitian yang dilakukan oleh (Adriany et al, 2021) terkait hubungan pengetahuan dengan kejadian stunting pada balita menunjukan bahwa ibu dengan pengetahuan yang rendah memiliki risiko balitanya untuk menderita stunting. Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh (Wulandari & Muniroh, 2020) hasil penelitiannya seorang ibu dengan tingkat pengetahuan yang baik berpeluang untuk meminimalisir risiko terjadinya stunting dibandingkan ibu dengan tingkat pengetahuan yang rendah.…”
Section: Hasil and Pembahasanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Balita dengan kondisi stunting rentan mengalami masalah kesehatan baik fisik maupun psikisnya sehingga masalah tersebut harus di minimalisasikan pada pengetahuan ibu yang baik dan sesuai agar dapat berpengaruh terhadap tubuh yang sehat. (Margawati & Astuti, 2018) Adapun penelitian yang dilakukan oleh (Adriany et al, 2021) terkait hubungan pengetahuan dengan kejadian stunting pada balita menunjukan bahwa ibu dengan pengetahuan yang rendah memiliki risiko balitanya untuk menderita stunting. Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh (Wulandari & Muniroh, 2020) hasil penelitiannya seorang ibu dengan tingkat pengetahuan yang baik berpeluang untuk meminimalisir risiko terjadinya stunting dibandingkan ibu dengan tingkat pengetahuan yang rendah.…”
Section: Hasil and Pembahasanunclassified
“…Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting bagi terciptanya tindakan atau perilaku seseorang, tingkat pengetahuan ibu akan meningkatkan pemahaman tentang bagaimana pencegahan stunting. Adapun penelitian yang dilakukan oleh (Adriany et al, 2021) terkait hubungan pengetahuan dengan kejadian stunting pada balita menunjukan bahwa ibu dengan pengetahuan yang rendah memiliki risiko balitanya untuk menderita stunting. Dari tabel 2 dapat dilihat pencegahan stunting adalah kurang baik dengan persentase 56.7%.…”
Section: Hasil and Pembahasanunclassified
“…Pada faktor kesehatan lingkungan, sumber air bersih menjadi hal yang paling utama untuk keberlangsungan hidup. Sehingga untuk keperluan hidup sehari-hari harus menggunakan sumber air yang terlindung seperti sumur dalam, dangkal, dan mata air (10). Praktek higiene pribadi yang buruk dapat mengakibatkan balita lebih mudah mengalami diare.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi, diantaraya faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang menjadi penyebab kejadian stunting yaitu higiene personal ibu (Rah et al, 2015), sanitasi (Rahayu and Darmawan, 2019), air bersih (Adriany et al, 2021) dan sumber air minum (Irianti et al, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified