Hubungan Rasio CT dan Ekspresi Gen E dengan Kejadian Gagal Napas pada Pasien Covid-19 Rawat Inap di RS X

Abstract

Abstract. Introduction: Corona virus disease 2019 (COVID-19) is a new disease that causes millions of deaths worldwide. The majority of deaths are due to pulmonary degeneration leading to respiratory failure. The gold standard for COVID-19 diagnostics is the examination of the nucleic acid of the SARS-CoV-2 virus using RT-PCR which produces CT values for the SARS-CoV-2 gene target and internal control (CT). One of the target genes that is often examined in COVID-19 examination is gene E. This study aims to analyze the relationship between the CT IC/CT gene E ratio and the relative expression of the SARS-CoV-2 E gene with the incidence of respiratory failure. Methods: This study is a cross sectional study conducted at X General Hospital on 196 patients. Data obtained from medical records in the form of patient characteristics and PCR examination results from the laboratory. Relative gene expression was calculated using the livak method (2-ΔΔCT). The CT ratio was calculated by comparing the internal control CT with the CT gene E. The relationship of gene relative expression and CT ratio with the incidence of respiratory failure was analyzed using thestatistic unpaired t-test at 95% confidence level. Results: The results showed that the characteristics of COVID-19 patients were more males, aged 41-60 and 40 of the total patients experienced pulmonary distress. The unpaired t-test showed that there was no relationship between the CT IC/CT gene E ratio and the relative expression of the SARS-CoV-2 gene E and the incidence of respiratory failure, with P values (P=0.2083) and (P=0,8018). Conclusion: The conclusion of this study is that there is no relationship between the ratio of internal control CT/CT of the SARS-CoV-2 gene and the relative expression level of the SARS-CoV-2 E gene with the incidence of respiratory failure in confirmed COVID-19 patients hospitalized at Hospital X. There are several factors that influence the incidence of respiratory failure in addition to comorbidities such as age and gender.
 Abstrak. Pendahuluan: Corona virus disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit baru yang menyebabkan jutaan kematian di seluruh dunia. Mayoritas kematian disebabkan oleh perburukan paru yang berujung pada gagal napas. Standar baku emas diagnostik COVID-19 adalah pemeriksaan asam nukleat virus SARS-CoV-2 dengan menggunakan RT-PCR yang menghasilkan nilai CT target gen SARS-CoV-2 dan internal control (CT). Salah satu gen target yang sering diperiksa pada pemeriksaan COVID-19 adalah gen E. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan rasio CT IC/CT gen E dan ekspresi relatif gen E SARS-CoV-2 dengan kejadian gagal napas. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yang dilakukan di RS X pada 196 pasien. Data diperoleh dari medical record berupa karakteristik pasien dan hasil pemeriksaan PCR dari laboratorium. Ekspresi gen relatif dihitung dengan menggunakan metode livak (2-ΔΔCT). Rasio CT dihitung dengan membandingkan CT internal control dengan CT gen E. Hubungan ekspresi relatif gen dan rasio CT dengan kejadian gagal napas dianalisis menggunakan uji statistik unpaired t-test pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil: Hasil penelitian didapatkan karakteristik pasien COVID-19 lebih banyak laki-laki, usia 41−60 dan 40 orang dari total pasien mengalami pulmonary distress. Uji unpaired t-test menujukan tidak terdapat hubungan antara rasio CT IC/CT gen E dan ekspresi relatif gen E SARS-CoV-2 dengan kejadian gagal napas, dengan nilai P berturut-turut P=0,2083 dan P=0,8018. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara rasio CT internal control/CT gen E SARS-CoV-2 dan tingkat ekspresi relatif gen E SARS-CoV-2 dengan kejadian gagal napas pada pasien terkonfirmasi COVID-19 yang dirawat inap di RS X. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi kejadian gagal napas selain komorbid seperti usia dan jenis kelamin.

Gambaran Karakteristik Pasien Covid-19 dengan Riwayat Penyakit Kardiovaskular di Sebuah Rumah Sakit di Provinsi Jawa Barat

“…Pada usia tersebut mulai terjadi transisi penuaan yang menyebabkan penurunan imunitas. 12 Sebuah penelitian di Ohio, Amerika Serikat, menemukan bahwa pasien lebih tua (berusia 70 tahun atau lebih) memiliki resiko lebih tinggi untuk mengalami kematian (OR 8.3, 95% CI 1.1-63.1, p = 0.04). 26 Dari 471 pasien yang masuk kriteria inklusi untuk penelitian tersebut, 74% berusia lebih dari 50 tahun.…”

Tingkat Kepatuhan Pengobatan Pasien Fase Intensif Berdasarkan Karakteristik Pasien TB di Puskesmas Rancasalak

“…Ketika batuk penderita TB dapat menyebarkan 3000 percikan dahak [1]. Kejadian dan kematian yang tinggi disebabkan oleh mudah terjadinya penyebaran virus serta perburukan manifestasi akibat dari kerusakan alveolus secara masif dan multiple organ failures sehingga menyebabkan outcome fatal yang dikenal dengan kondisi gagal napas dan berujung pada kematian pasien [2]. Faktor yang berperan untuk terjadinya penyakit TB yaitu kondisi sistem imun yang lemah, malnutrisi, usia muda dan penderita diabetes.…”

Candida Albicans CT Value in Asthmatics with Prolonged Corticosteroid Inhaler Uses

“…The lower of Ct value indicates that the amount of C. albicans nucleic acid in the sample is increasing [8]. A low CT value indicates fewer amplification cycles required to reach the threshold because the nucleic acids contained in the sample are high [9].…”