2018
DOI: 10.21009/jkkp.052.01
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Pola Asuh Otoriter Terhadap Perilaku Perundungan Pada Remaja

Abstract: Perilaku perundungan atau bullying semakin marak terjadi dan hal tersebut saat ini sudah menjadi perhatian, mengingat dampaknya yang sangat fatal. Pola asuh yang diterapkan oleh orang tua diketahui menjadi faktor kuat dalam membentuk perilaku perundungan tersebut. Dari ketiga jenis pola asuh orang tua yang dikemukakan Baumrind, pola asuh otoriter diketahui menjadi faktor yang paling kuat dalam membentuk perilaku tersebut. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini, pola asuh yang akan diuji hanya difokuskan pada pol… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
1
0
1

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
3
1

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(5 citation statements)
references
References 10 publications
(11 reference statements)
0
1
0
1
Order By: Relevance
“…Korua et al (2015) mengklarifikasi bahwa anak yang diasuh dengan pola asuh otoriter cenderung melakukan perundungan karena teladan orang tuanya. Apabila pola asuh otoriter ini terus diterapkan di lingkungan keluarga maka anak dapat membentuk kepribadian yang kasar, tidak taat terhadap aturan baik di dalam rumah maupun di luar rumah seperti sekolah atau lingkungan bermain (Putri, 2018). Sehingga peneliti juga memberikan pertanyaan yang mengacu pada pola asuh yang dilakukan oleh orang tua untuk menilai bahwa pola asuh berperan penting membentuk kondisi afektif anak yang melakukan perundungan.…”
Section: Diskusiunclassified
“…Korua et al (2015) mengklarifikasi bahwa anak yang diasuh dengan pola asuh otoriter cenderung melakukan perundungan karena teladan orang tuanya. Apabila pola asuh otoriter ini terus diterapkan di lingkungan keluarga maka anak dapat membentuk kepribadian yang kasar, tidak taat terhadap aturan baik di dalam rumah maupun di luar rumah seperti sekolah atau lingkungan bermain (Putri, 2018). Sehingga peneliti juga memberikan pertanyaan yang mengacu pada pola asuh yang dilakukan oleh orang tua untuk menilai bahwa pola asuh berperan penting membentuk kondisi afektif anak yang melakukan perundungan.…”
Section: Diskusiunclassified
“…The physical actions are unwanted by the victim and can cause damage to their body or possessions [23]. Some common types of violence classified as physical bullying include hitting, slapping, pushing, kicking, and other acts of physical harm [24].…”
Section: Physical Bullyingmentioning
confidence: 99%
“…Verbal bullying is an act of violence related to verbal language such as insulting, slandering, cursing, and giving unpleasant nicknames [24]. In collaboration with UNICEF, the Office of Integrated Services for Women's Empowerment and Child Protection (P2TP2A) in South Sulawesi revealed that 74% of students experience verbal bullying 4-5 times a week [26].…”
Section: Verbal Bullyingmentioning
confidence: 99%
“…Bahkan begitu terbukanya sampai mengarah pada perilaku perundungan atau bulliying. Salah satunya disebabkan pola asuh yang otoriter [8]. Dalam penelitian ini nyaris seluruh pasien menyatakan terbuka kepada keluarga dan juga mendapat dukungan social dari keluarganya, maka wajar bila menghilangkan fanatisme terhadap therapist tertentu dapat dengan mudah dilakukan dengan komunikasi antar pribadi (interpersonal communication).…”
Section: Pendahuluanunclassified