Artikel ini adalah sebuah studi tentang tingkat stres mahasiswa pada pembelajaran offline (luring) pada permulaan semester Ganjil 2022/2023. Sejak awal pandemic COVID-19 model pembelajaran di UNAI berubah dari luring, sebelum pandemik, menjadi daring, pada awal pandemik, kemudian berubah menjadi pembelajaran hybrid (daring dan luring) setelah 1 tahun pandemik, kemudian kembali menjadi luring mulai semester ganjil 2022/2023. Perubahan model pembelajaran ini perlu diteliti dampaknya terhadap tingkat stres mahasiswa UNAI. Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa yang mengikuti pembelajaran luring pada bulan pertama semester ganjil 2022/2023, berjumlah 1411 orang. Dari populasi kemudian ditentukan sampel berjumlah 97 orang, yang diambil secara acak, yang mewakili semua fakultas, tahun masuk dan jenis kelamin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat stres mahasiswa UNAI termasuk dalam kategori rendah. Tidak ada perbedaan yang signifikan tingkat stres antara 6 fakultas yang ada di UNAI. Tingkat stres juga tidak berbeda signifikan antara mahasiswa baru dengan mahasiswa lama, antara laki-laki dan perempuan, dan antara mahasiswa yang mengambil sedikit mata kuliah (SKS) dengan mereka yang mengambil banyak SKS. Program-program akademik dan ekstrakurikuler yang dilakukan di kampus UNAI, sebagai kampus berasrama, berkontribusi terhadap rendahnya tingkat stress yang dialami oleh mahasiswa pada awal semester pembelajaran luring.