2020
DOI: 10.33992/jkg.v7i1.1118
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Perilaku Menyikat Gigi Serta Tingkat Kebersihan Gigi Dan Mulut Pada Ibu PKK Banjar Adat Kayusugih Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan Tahun 2019

Abstract: Oral health is important for general bodily health and greatly influences the quality of life, in this case the functions of speech, mastication, and self-confidence. Bali Province is one of the provinces in Indonesia which has a higher prevalence of dental caries experience than the national prevalence. The health of a person or community is influenced by two main factors, namely: behavioral factors and non-behavioral factors. The purpose of this study was to determine the relationship between tooth brushing … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Menurut Blum, derajat kesehatan dipengaruhi oleh empat faktor utama, yaitu perilaku, pelayanan kesehatan, keturunan (herediter), dan lingkungan. 14 Status karies gigi pada masyarakat di Desa Mala bisa saja dipengaruhi oleh faktor perilaku menyikat gigi yang kurang benar, frekuensi menyikat gigi, dan waktu kunjungan ke dokter gigi yang jarang bahkan belum pernah sama sekali memeriksa kesehatan gigi dan mulut ke pelayanan kesehatan. Faktor ini didukung oleh jumlah masyarakat yang bersedia menjadi subjek penelitian masih belum mencapai total keseluruhan dari yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi penelitan ini.…”
Section: Bahasanunclassified
“…Menurut Blum, derajat kesehatan dipengaruhi oleh empat faktor utama, yaitu perilaku, pelayanan kesehatan, keturunan (herediter), dan lingkungan. 14 Status karies gigi pada masyarakat di Desa Mala bisa saja dipengaruhi oleh faktor perilaku menyikat gigi yang kurang benar, frekuensi menyikat gigi, dan waktu kunjungan ke dokter gigi yang jarang bahkan belum pernah sama sekali memeriksa kesehatan gigi dan mulut ke pelayanan kesehatan. Faktor ini didukung oleh jumlah masyarakat yang bersedia menjadi subjek penelitian masih belum mencapai total keseluruhan dari yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi penelitan ini.…”
Section: Bahasanunclassified
“…6 Hasil penelitian oleh Rismayanti (2016) menunjukkan sebagian besar siswa memiliki kategori menyikat gigi cukup yaitu 24 responden (58.53%). 7 Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Rehena (2020) 8 yang menyatakan bahwa perilaku menyikat gigi siswa yang kurang baik dimulai dari frekuensi menyikat gigi, waktu menyikat gigi dan cara menyikat gigi yang kurang tepat. Waktu menyikat gigi yang tidak diperhatikan orang tua yang kadang lalai dalam mengawasi kesehatan gigi dan mulut anak serta cara menyikat gigi yang salah.…”
unclassified
“…8 Penelitian oleh Arini 7 tahun 2016 yang menunjukkan 13 responden yang memiliki pengetahuan cukup juga memiliki perilaku menyikat gigi dengan kategori cukup. 7 Menurut teori Lawrence green dalam Notoarmodjo (2014) yang menyatakan bahwa perilaku manusia terbentuk oleh beberapa faktor salah satunya yaitu predisposising factors yang mencakup pengetahuan. Seseorang yang memiliki pengetahuan kurang baik maka akan berbanding lurus dengan perilakunya.…”
unclassified