Pendahuluan: Kabupaten Garut pada tahun 2021 wanita yang mengalami keputihan sebanyak 318.976 atau 29,73%. Faktor yang mempengaruhi keputihan salah satunya adalah personal hygiene, tingkat stres dan aktivitas fisik pada remaja. Dampak keputihan yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan gangguan psikologis hingga gangguan fisik. Tujuan dari penelitian ini guna mengetahui hubungan personal hygiene, aktivitas fisik dan tingkat stres terhadap kejadian keputihan pada remaja putri. Metode. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Pupulasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri kelas XII di SMA Darussalam sebanyak 84 remaja putri, tehnik pengambilan sampel adalah total sampling. Instrumen yang digunakana adalah kuesioner yang sudah di uji validitas dan reliabilitas. Analisa data yaitu analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji Chi-Square test untuk melihat hubungan terhadap 2 variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi. Hasil Penelitian: Sebagian besar remaja 56,0% mengalami keputihan, 54,8% personal hygiene kurang baik, 40,5% dengan aktivitas fisik sedang dan 53,6% dengan tingkat stres berat. Hasil analisis bivariat menunjukkan personal hygiene p-value 0,000, aktivitas fisik p-value 0,004 dan tingkat stres p-value 0,003. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara personal hygiene, aktivitas fisik dan tingkat stres dengan kejadian keputihan pada remaja. Saran: Diharapkan remaja dapat meningkatkan personal hygiene dengan baik terutama setelah melakukan aktivitas fisik yang mengeluarkan keringat serta dapat mengendalikan emosi dengan baik supaya dapat mengurangi tingkat stres..