2020
DOI: 10.35473/jgk.v12i27.58
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Pemberian Mp-Asi Dan Usia Pertama Pemberian Mp-Asi Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 6-24 Bulan Di Desa Leyangan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang

Abstract: Background:Stunting is a chronic malnutrition problem caused by low nutrition intake. Some of the causes of stunting is inappropriate complementary feeding and inappropriate first age for complementary feeding. Objective: The study to aims correlation between complementary feeding and first complementary feeding time with stunting in children of 6-24 months Method: The cross-sectional approach was conducted to this study. The 78 respondents were taken by proportional random sampling. Data taken by was an inter… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(6 citation statements)
references
References 1 publication
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Pemberian MP-ASI pada anak dengan jumlah yang tidak tepat akan berisiko sebanyak 2,2 kali lebih besar terjadinya stunting dibandingkan dengan pemberian MP-ASI dengan jumlah yang tepat (p:0,02; OR:2,23) (Wangiyana et al, 2020). Beberapa sebelumnya juga mengatakan bahwa jumlah MP-ASI berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 6-24 bulan (Virginia et al, 2020;Waliyo et al, 2017). Anak yang memperoleh MP-ASI tidak sesuai dari segi tekstur berisiko mengalami stunting 1,907 kali lebih besar daripada anak yang diberikan MP-ASI dengan tekstur yang sesuai atau paling sedikit 1,082 kali dan paling banyak 3,360 kali.…”
Section: Pola Pemberian Mp-asi Dengan Kejadian Stuntingunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Pemberian MP-ASI pada anak dengan jumlah yang tidak tepat akan berisiko sebanyak 2,2 kali lebih besar terjadinya stunting dibandingkan dengan pemberian MP-ASI dengan jumlah yang tepat (p:0,02; OR:2,23) (Wangiyana et al, 2020). Beberapa sebelumnya juga mengatakan bahwa jumlah MP-ASI berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 6-24 bulan (Virginia et al, 2020;Waliyo et al, 2017). Anak yang memperoleh MP-ASI tidak sesuai dari segi tekstur berisiko mengalami stunting 1,907 kali lebih besar daripada anak yang diberikan MP-ASI dengan tekstur yang sesuai atau paling sedikit 1,082 kali dan paling banyak 3,360 kali.…”
Section: Pola Pemberian Mp-asi Dengan Kejadian Stuntingunclassified
“…Jika anak yang seharusnya sudah makan makanan keluarga namun masih diberikan makanan lunak/lembik maka akan mempengaruhi kemampuan mengunyahnya (oromotor). Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Any Virginia et al (2020) Anak yang memperoleh MP-ASI dengan frekuensi yang tidak sesuai berisiko stunting 3,945 kali lebih besar dibandingkan dengan anak yang diberi frekuensi yang sesuai, atau paling sedikit 2,052 kali dan paling banyak 7,585 kali. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan antara frekuensi MP-ASI dengan kejadian stunting, dengan nilai p = 0,000.…”
Section: Polaunclassified
“…Frekuensi pemberian MP-ASI yang benar dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak dapat mengurangi angka terjadinya stunting. Frekuensi pemberian MP-ASI tidak sesuai standar berhubungan signifi kan dengan kejadian stunting (Virginia, 2019). Penelitian lain juga menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifi kan antara frekuensi pemberian MP-ASI dengan status gizi anak (Rizal dkk., 2013).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hasil penelitiannini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Any, dkk (2019) berdasarkan uji korelasi Chi-Squarendiperoleh nilainp = 0,002 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara frekuensi pemberian MP-ASI dengan kejadian stunting padananaknusia 6-24 bulan. Penelitian oleh Wandini, dkk (2020) berdasarkan uji Chi-Square didapatkan p-valuen0.000 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dengan kejadian stunting (14,15) . Berdasarkan karakteristik riwayat pemberian MP-ASI, menunjukkan bahwa terdapat 55 balita stunting yang mempunyai riwayatnpemberian MP-ASI yang tidak sesuai ditinjau dari usia pertama pemberiannMP-ASI, frekuensi pemberian MP-ASI, jenis pemberian MP-ASI dan jumlah pemberiannMP-ASI.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Jika tekstur nasi telah diberikan pada balita usia 9-11 bulan, maka saat mengonsumsi makanan membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengunyah menjadi partikel yang lebih kecil untuk ditelan karena belum adanya keterampilan untuk "mengunyah" atau gerakan naik turunnmandi bula dan gigi yang belum tumbuh. Akibat dari hal tersebutnanak akan makan dalam jumlah yang lebih sedikit (lama mengunyah) sehingga asupan makanannya akan kurang (14) .…”
Section: Pembahasanunclassified