2017
DOI: 10.25077/jka.v6i2.698
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah pada Pelajar Kelas 2 SMA Negeri 10 Padang

Abstract: Hipertensi didefinisikan dengan tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥90 mmHg. Hipertensi tidak hanya menyerang di usia  tua  saja, tetapi remaja juga bisa mengalaminya. Aktivitas yang padat pada remaja dan dewasa muda mengakibatkan mereka cenderung mengalami gangguan tidur yang merupakan salah faktor resiko terjadinya kenaikan tekanan darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan hubungan antara kualitas tidur dan tekanan darah pada pelajar kelas 2 SMA Negeri 10 Padang. Metode y… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
2
0
1

Year Published

2018
2018
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(9 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
1
Order By: Relevance
“…The results of this research were in line with a research conducted by Roshifanni (2016), which pointed out that there was a significant relationship between sleep quality and the incidence of hypertension with p-value 0.000 (Roshifanni, 2016). In a research conducted by Luthfi, Azmi & Erkadius (2017), it was found that there was a difference between systolic and diastolic blood pressure in people with good sleep quality and poor sleep quality. The results of the statistical analysis also proved that there was a significant relationship between sleep quality with systolic and diastolic blood pressure with p-value 0.000 (Luthfi B et al, 2017).…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
See 1 more Smart Citation
“…The results of this research were in line with a research conducted by Roshifanni (2016), which pointed out that there was a significant relationship between sleep quality and the incidence of hypertension with p-value 0.000 (Roshifanni, 2016). In a research conducted by Luthfi, Azmi & Erkadius (2017), it was found that there was a difference between systolic and diastolic blood pressure in people with good sleep quality and poor sleep quality. The results of the statistical analysis also proved that there was a significant relationship between sleep quality with systolic and diastolic blood pressure with p-value 0.000 (Luthfi B et al, 2017).…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…In a research conducted by Luthfi, Azmi & Erkadius (2017), it was found that there was a difference between systolic and diastolic blood pressure in people with good sleep quality and poor sleep quality. The results of the statistical analysis also proved that there was a significant relationship between sleep quality with systolic and diastolic blood pressure with p-value 0.000 (Luthfi B et al, 2017).…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…Faktor selanjutnya berdasarkan penelitian yang dilakukan (Luthfi B et al, 2017) mendapatkan data bahwa kualitas tidur memberikan pengaruh terhadap tekanan darah, sehingga tekanan dalam darah menjadi lebih tinggi apabila kualitas tidurnya buruk. Remaja yang memiliki kualitas tidur yang buruk meningkat resikonya untuk terkena hipertensi, hal ini dapat dikarenakan adanya perubahan fisiologis tubuh pada keseimbangan antara system saraf simpatis dan parasimpatis menjadi terganggu, bila simpatis ditingkatkan maka tekanan darah akan ikut meningkat begitupun sebaliknya.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…5 hasil penelitian di Beijing didapatkan anak remaja mengalami gangguan kualitas tidur sebesar 21,2%. 6 Selain penggunaan gadget, salah satu faktor lain yang dapat mempengaruhi kualitas tidur adalah nutrisi juga dapat menjadi gangguan saat remaja mengkonsumsi nutrisi secara berlebihan bisa mengakibatkan berat badan remaja menjadi naik sehingga hal ini dapat mempengaruhiindeks masa tubuh. 7 Dampak yang akan terjadi jika terjadi gangguan tidur pada remaja adalah mudah mengalami gangguan emosi, mudah marah, mudah tersinggung, menjadi agresif serta bisa mengalami stress.…”
Section: Pendahuluanunclassified