2017
DOI: 10.22146/jkesvo.30315
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Ketepatan Terminologi Medis dengan Keakuratan Kode Diagnosis Rawat Jalan oleh Petugas Kesehatan di Puskesmas Bambanglipuro Bantul

Abstract: 1 , ritadianp@ugm.ac.id 2 ABSTRAK Latar Belakang: Semua pelayanan medis dan non medis di Puskesmas harus didokumentasikan dalam suatu berkas disebut rekam medis. Salah satu data yang dituliskan dalam berkas rekam medis, SIMPUS, dan P-Care adalah diagnosis dan kodenya. Pelaksanaan sistem klasifikasi klinis dan kodefikasi penyakit yang berkaitan dengan kesehatan harus sesuai terminologi medis yang benar. Pemberian kode diagnosis ini berdasarkan pada sistem klasifikasi penyakit yang ditetapkan oleh WHO saat ini y… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
4
1

Citation Types

0
2
0
9

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 8 publications
(11 citation statements)
references
References 1 publication
0
2
0
9
Order By: Relevance
“…Pengkodean penyakit yang dilakukan secara manual sangat bergantung pada kemampuan petugas koding, karena kemampuan petugas koding dalam menginterpretasikan diagnosa dan data pasien berdasarkan pengalaman petugas tersebut, juga dalam prosesnya membutuhkan waktu yang cukup lama serta memiliki potensi human error yang tinggi [3].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pengkodean penyakit yang dilakukan secara manual sangat bergantung pada kemampuan petugas koding, karena kemampuan petugas koding dalam menginterpretasikan diagnosa dan data pasien berdasarkan pengalaman petugas tersebut, juga dalam prosesnya membutuhkan waktu yang cukup lama serta memiliki potensi human error yang tinggi [3].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…6 Jika data yang diperoleh tidak lengkap, maka dapat mempengaruhi informasi yang disampaikan dan menyebabkan keterlambatan dalam pembuatan laporan yang dikerjakan oleh petugas bagi kepentingan rumah sakit menjadi tidak tersaji tepat waktu apabila digunakan dalam pengambilan keputusan bagi pihak manajemen. 7 Sedangkan menurut Rachmani untuk menghasilkan rekam medis yang lengkap, maka diperlukan pengelolaan dan perbaikan dalam pendokumentasian rekam medis sebagai salah satu upaya untuk perbaikan mutu dan untuk menjaga mutu rekam medis. 8 Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif.…”
Section: Abstrakunclassified
“…Penyakit yang berhubungan dengan kebersihan diri disebut dengan tinea kruris yaitu penyakit infeksi kulit disebabkan oleh jamur golongan dermatofita yang terdapat di lokasi lipat paha, daerah perineum, dan sekitar anus. Dermatofitosis merupakan penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk, misalnya stratum korneum pada epidermis, rambut, dan kuku, yang disebabkan golongan jamur dermatofita (Agustine & Pratiwi, 2017) (Agustine,2012). Distribusi, spesies penyebab, dan bentuk infeksi yang terjadi bervariasi pada daerah geografis, lingkungan dan budaya yang berbeda.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Berdasarkan data yang ada 52% dari seluruh penyakit dermatomikosis di Indonesia adalah dermatofitosis. Tinea kruris dan tinea korporis merupakan dermatofitosis terbanyak (Agustine & Pratiwi, 2017) (Agustine,2012). Penyakit tersebut banyak dipengaruhi oleh persoalan personal hygiene yang dilakukan oleh individu dalam bentuk setiap tindakan manusia atau individu melalui berbagai kegiatan, seperti mencuci tangan sebelum makan, mencuci makanan, mandi secara tertur menggunakan sabun, mengkonsumsi air yang sudah dimasak, menggunakan peralatan makanan yang sudah dicuci terbukti cukup efektif dalam upaya mencegah kontaminasi pada tubuh manusia.…”
Section: Pendahuluanunclassified